Saya optimis meski goncangan ini terasa, kalau kebijakan dijalankan saya optimis akan ada perbaikan terhadap kondisi dan mengurangi tekanan,"
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono optimistis paket kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah bisa menahan goncangan dan tekanan terhadap ekonomi nasional khususnya pelemahan bursa saham dan nilai tukar rupiah.

"Saya optimis meski goncangan ini terasa, kalau kebijakan dijalankan saya optimis akan ada perbaikan terhadap kondisi dan mengurangi tekanan," kata Presiden dalam rapat yang berlangsung di Kantor Presiden Jakarta, Jumat.

Presiden mengatakan para menteri sesuai dengan fungsi dan tugasnya bisa bersama mengelola gejolak yang terjadi ini.

"Inti dari tindakan pemerintah adalah sejumlah paket tindakan yang dilakukan sejak hari ini dengan sasaran dan tujuan perbaiki current account, agar defisit yang ada bisa berkurang, sekaligus langkah itu bertujuan mengelola stabilitas nilai tukar dan indeks harga saham gabungan," katanya.

Ia menegaskan,"saya berharap semua jajaran kabinet aktif implementasikan kebijakan yang diputuskan dan jalankan."

Paket kebijakan ekonomi yang terdiri dari empat paket utama itu diumumkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Kantor Presiden di Jakarta, Jumat.

"Yang pertama, yang terkait upaya memperbaiki neraca transaksi berjalan dan menjaga nilai tukar rupiah," kata Hatta.

Untuk mewujudkan itu, menurut Menko Perekonomian, pemerintah telah menyiapkan empat tindakan yaitu mendorong ekspor dan memberikan tambahan pengurangan pajak untuk ekspor padat karya yang memiliki ekspor minimal 30 persen dari total produksi, menurunkan impor minyak dan gas dengan mendorong penggunaan biodiesel, menetapkan pajak impor barang mewah dari sekarang 75 persen menjadi 125 -- 150 persen, dan memperbaiki ekspor mineral dengan memberikan relaksasi kuota.

"Paket kedua ditujukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi," kata Menko Perekonomian.

Pemerintah, kata Hatta, akan memastikan defisit fiskal tetap berada pada kisaran aman 2,38 persen serta penambahan pengurangan pajak untuk industri padat karya.

Sementara itu, paket ketiga terkait dengan upaya untuk menjaga daya beli masyarakat dan tingkat inflasi.

Pemerintah, kata Hatta, akan bekerja sama dengan Bank Indonesia terkait inflasi. Sedangkan untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah berkomitmen untuk mengubah tata niaga sejumlah komoditi yang harga di pasarannya mudah terganggu.

Sedangkan paket terakhir atau keempat adalah upaya untuk mempercepat investasi.

Pemerintah, kata Menko Perekonomian, antara lain akan menyederhanakan perizinan dengan mengefektifkan fungsi pelayanan terpadu satu pintu dan menyederhanakan jenis-jenis perizinan yang menyangkut kegiatan investasi.

Selain itu, lanjut Hatta, pemerintah juga akan mempercepat revisi peraturan daftar negatif investasi (DNI), mempercepat investasi di sektor berorientasi ekspor dengan memberikan insentif, serta percepatan renegosiasi kontrak karya pertambangan.
(P008)

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013