Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 0,24 poin (0,04 persen) ke level 689,26.
"IHSG sempat menguat pada sesi pertama, namun aksi jual akibat ketidakpuasan pelaku pasar terhadap paket stimulus pemerintah membuat indeks BEI terkoreksi lagi," kata analis HD Capital, Yuganur Wijanarko.
Meski demikian, ia menambahkan, secara teknikal indeks BEI masih memiliki potensi penguatan lebih lanjut sehingga pelaku pasar masih optimistis indeks bergerak di kisaran 4.030 sampai 4.350 poin.
Ia juga merekomendasikan pelaku pasar memperhatikan beberapa saham pada perdagangan awal pekan depan (Senin, 26/8) yakni Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Wijaya Karya (WIKA), Alam Sutera Realty (ASRI), dan Media Nusantara Citra (MNCN).
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, menambahkan penguatan di tengah tren pelemahan sering dimanfaatkan untuk melakukan ambil untung, namun pelemahan indeks BEI pada akhir pekan ini masih terbatas.
"Kondisi bursa saham di kawasan Asia juga mayoritas bergerak dalam area negatif," kata dia.
Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat 165.222 kali dengan volume 4,107 miliar lembar saham senilai Rp4,936 triliun dengan 112 saham yang bergerak menguat, 152 saham melemah, dan 95 saham tidak bergerak nilainya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013