kapasitas tembak antara lima sampai dengan tujuh bar

Jakarta (ANTARA) - Pemkot Jakarta Utara memiliki enam unit rumah pompa hidran mandiri di lima kecamatan guna mempercepat penanganan kebakaran di lokasi rawan air pada 2024.

Kepala Seksi Sarana Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Eko Mahendro saat dihubungi di Jakarta Utara, Rabu, mengatakan hidran mandiri berbeda jenis dengan hidran kota, boks hidran, atau jenis hidran lainnya.

"Perbedaan ini, sebenarnya yang lebih tepat dari teman-teman Seksi Pencegahan yang menjelaskan. Tapi bisa saya informasikan bahwa kapasitas tembak antara lima sampai dengan tujuh bar, sesuai standar damkar," kata Eko.

Eko mengatakan masyarakat bisa menemukan contoh hidran mandiri di Jakarta Utara pada enam lokasi sebagai berikut: 1. Kampung Rawa Elok RW04 Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan; 2. Kampung Muara Bahari RW05 Kelurahan Tanjung Priok, Tanjung Priok;

Selanjutnya, 3. Jalan Telaga Raya Nomor 13 RT013/RW05 Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok; 4. RT012/RW05 Kelurahan Koja, Koja; 5. Jalan Bakti VI Nomor 18-19 RW06 Kelurahan Cilincing, Cilincing; dan 6. Jalan Budi Mulia Utara RT015/RW012 Kelurahan Pademangan Barat, Pademangan.

"Adapun yang belum memiliki di Kecamatan Kelapa Gading untuk Kota Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Selatan di Kabupaten Kepulauan Seribu," kata Eko.

Alamat lokasi hidran mandiri Kepulauan Seribu di Jalan Ikan Baronang RT03/RW02 Kelurahan Pulau Panggang, dan Jalan Ikan Como RT01/RW02 Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara dan di dermaga Pulau Kelapa RT07/RW01 Kelurahan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu Utara.

Eko mengatakan sumber air hidran mandiri di Jakarta Utara (Jakut) menggunakan air tanah, sedangkan di Kepulauan Seribu langsung dari air laut.

Alasan penggunaan air tanah untuk hidran mandiri di Jakut adalah sebagai berikut: 1. Air tanah bukan untuk komersial dan tidak setiap hari digunakan; 2. fungsi hidran mandiri untuk pelayanan kedaruratan; 3. Debit air perpipaan tidak mendukung bila digunakan hidran mandiri.

"Berbeda dengan hidran kota, sumber airnya dari perpipaan," kata Eko.

Sebelumnya, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menghendaki pembangunan lima hidran mandiri lagi di wilayah DKI Jakarta yang rawan air dan rentan terhadap bahaya kebakaran pada 2024.

Kepala Bidang Sarana Operasi Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Muslim Suseno di Jakarta, Rabu, mengatakan, total hidran mandiri di seluruh DKI Jakarta saat ini berjumlah 39 unit.

Warga Jakarta, Yudhie Moeljono mengatakan hidran mandiri dibutuhkan ketika terjadi kasus kebakaran di area padat penduduk, khususnya yang memiliki akses sempit dan sulit dilintasi mobil pemadam.

"Sehingga adanya hidran mandiri bisa membantu warga ketika terjadi kebakaran," kata Yudhie.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin pun mengatakan Jakarta yang secara total memiliki 267 kelurahan, harus disurvei lingkungan mana yang memerlukan tambahan hidran mandiri segera. Misalnya: kelurahan berkategori padat penduduk dan rawan kebakaran.

"Jakarta yang padat sering sekali terjadi kebakaran, dan faktor yang paling menentukan cepatnya pemadaman adalah sumber air. Jadi (hidran mandiri) harus diperbanyak,” ujar dia di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (16/1).
Baca juga: Sebuah kapal cumi terbakar di Muara Baru
Baca juga: Tiga lapak barang bekas di Cakung ludes terbakar
Baca juga: Pemkot Jaksel dapat tambahan sembilan unit mobil pemadam kebakaran

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024