Agar lolos ke babak 16 besar, maka paling tidak Indonesia harus mengunci satu kemenangan. Kini peluang Indonesia untuk mendulang tiga poin penuh hanya tinggal dari kemenangan atas Vietnam.
Mengalahkan Vietnam adalah keharusan, karena lawan terakhir Indonesia di babak penyisihan Grup D adalah Jepang yang menjadi pemuncak peringkat di Benua Asia.
Dengan rekor mentereng yang dimiliki Jepang, yaitu sebagai juara Piala Asia terbanyak melalui empat gelar, peluang Indonesia untuk menyabet kemenangan sangat kecil.
Vietnam pun bukan lawan sembarangan. Mereka juga sudah menjalani laga pertamanya di fase grup dengan menghadapi Jepang, serta sukses menyajikan penampilan agresif atas tim berjuluk The Samurai Blue tersebut.
Meski kalah dengan skor 2-4, namun tim yang diarsiteki Philippe Troussier itu sempat membuat kejutan bagi Jepang dengan unggul 2-1 di babak pertama.
Baca juga: Jepang bangkit dari ketinggalan untuk menang 4-2 atas Vietnam
Tiga hari sebelum bertemu Vietnam di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, timnas tetap menjaga fokus dan mental mereka. Kekalahan dari Irak jelas bukan hal yang mereka harapkan, namun berpikir positif menjadi salah satu cara untuk menjaga level mental di lapangan.
Bek timnas Shayne Pattynama yang baru datang di Qatar pada hari pertandingan Indonesia vs Irak, turut merasakan apa yang dialami rekan-rekannya meski tak ikut bertanding.
Saat ditemui usai sesi latihan perdananya di Lapangan Al Egla, Lusail, Selasa, Shayne mencoba tetap positif dan bersiap menatap pertandingan kedua.
Ia menilai lebih baik berusaha dan berlatih lebih keras daripada harus mengulangi kekalahan.
Shayne menceritakan, bahwa ia dan rekan-rekannya terus membangun komunikasi dan atmosfer positif, serta saling menyemangati satu sama lain. Kekalahan dari Irak menjadi pelajaran berharga, katanya.
Pemain kelahiran Lelystad, Belanda, 25 tahun lalu itu tak mendapat banyak kesulitan beradaptasi dengan kondisi lingkungan. Cuaca di Qatar pun tergolong baik dan nyaman, sehingga ia bisa melakukan adjustment lebih cepat.
Baca juga: Shin berhasrat ubah karakter permainan timnas melalui peran striker
Timnas juga tak hanya menggeber kesiapan fisik, namun juga merancang strategi terbaik untuk menghalau agresifitas Vietnam. Shayne mengatakan bahwa sudah ada upaya dari tim untuk menganalisis kelemahan lawan.
Setiap kelebihan lawan pun tak luput dari catatan timnas. Data pemain lawan dari kecepatan, ketahanan, hingga teknik menjadi perhatian timnas untuk meningkatkan peluang kemenangan.
Sembari berlatih keras, Shayne juga berharap dukungan moril dari para suporter di stadion dan juga pendukung dari Tanah Air. Pemain yang sebelumnya merumput di klub Viking FK (Norwegia) itu, sangat menghargai segala bentuk dukungan baginya dan tim.
Katanya, jika semua elemen bisa berpikir positif tentu sepak bola Tanah Air bisa maju. Tetap lah positif agar kita bisa mendapat hasil terbaik, dan soal perjuangan bagi Indonesia biar menjadi tugasnya dan kawan-kawan.
Baca juga: Marselino jadi pencetak gol termuda keempat Piala Asia mulai abad 21
Baca juga: Garuda yang takluk oleh fisik Singa Mesopotomia dan kontroversi VAR
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024