Kapuas Hulu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) menyatakan dua rumah warga daerah itu mengalami rusak berat dan sedikitnya 30.169 jiwa terdampak banjir yang terjadi sejak awal Januari 2024 di wilayah tersebut.

"Dua rumah rusak akibat banjir pada pekan pertama Januari 2024, dan saat ini banjir masih melanda yang mengakibatkan puluhan ribu warga di Kapuas Hulu terdampak," kata Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan kepada ANTARA di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu.

Gunawan menjelaskan banjir di sejumlah wilayah Kapuas Hulu mulai terjadi Senin (2/1) hingga Jumat (5/1) yang merendam Kecamatan Silat Hulu, Silat Hilir dan Kecamatan Hulu Gurung. Banjir juga merendam pemukiman penduduk dan dua rumah warga di Desa Selangkai, Kecamatan Silat Hulu rusak berat akibat banjir.

Baca juga: Warga terdampak banjir di Kapuas Hulu bertambah jadi 30.169 jiwa

Banjir sempat surut, namun pada Jumat (12/1) sungai Kapuas meluap akibat intensitas curah hujan tinggi dan sampai saat ini banjir masih merendam sejumlah desa dan kelurahan di 12 kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu.

Gunawan menyebutkan sekitar 5.740 rumah terdampak dan terendam banjir, dan sekitar 10.988 kepala keluarga atau 30.169 jiwa terdampak banjir.

Selain itu, tercatat ada dua rumah rusak dan satu jembatan serta 107 fasilitas umum juga terdampak banjir. "Kedalaman air bervariasi sekitar 60 sentimeter hingga 3,5 meter dari permukaan tanah dataran rendah," kata Gunawan.

Menurut dia, Pemkab Kapuas Hulu telah menetapkan status tanggap darurat bencana dan saat ini pihaknya sedang mempersiapkan penyaluran bantuan, baik dari BNPB maupun dari Pemprov Kalbar.

"Kami masih berkoordinasi terkait bantuan dari Pemprov Kalbar. Kami juga masih terus memasukkan data warga terdampak banjir, jika ada perkembangan data akan kami sampaikan kembali," katanya.

BPBD Kapuas Hulu juga sudah membentuk posko bencana dan melakukan patroli, monitoring serta evakuasi bagi warga yang memerlukan bantuan.

Gunawan menjelaskan warga Kapuas Hulu jarang mau mengungsi ketika rumahnya terendam banjir. "Warga lebih memilih membuat panggung di dalam rumah atau mengungsi ke rumah keluarga yang tidak terdampak banjir," kata Gunawan.

Dia berharap masyarakat terdampak banjir untuk bersabar dan mengutamakan keselamatan menghadapi bencana. "Kami masih berupaya mempersiapkan penyaluran bantuan," katanya.

Sementara itu, Ketua RT 08 Teluk Barak, Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan Buyung berharap pemerintah daerah segera mengambil sikap terutama dalam membantu warga terdampak banjir.

Buyung menuturkan di Teluk Barak, banjir terjadi kurang lebih 10 hari, yang mengakibatkan rumah warga terendam, akses jalan terputus dan aktivitas sekolah di SDN 03 Teluk Barak diliburkan karena terdampak banjir.

Baca juga: BNPB salurkan bantuan untuk penanganan banjir Kapuas Hulu Kalbar

Baca juga: BPBD: 25.263 jiwa penduduk Kapuas Hulu terdampak banjir

"Saya bersama pihak kelurahan sudah turun langsung ke lokasi banjir, kasihan warga kami, juga sama dengan daerah pesisir Kapuas yang terdampak banjir," kata Buyung.

Pantauan ANTARA di lapangan, debit air sempat turun, namun sekitar pukul 07.00 WIB, Rabu (17/1), debit air kembali naik dan warga khawatir akan terjadi banjir semakin besar, mengingat banjir juga terjadi di daerah pesisir hilir sungai Kapuas.

Banjir kali ini merata, bukan hanya di Kabupaten Kapuas Hulu. Berdasarkan data BPBD Provinsi Kalimantan Barat pada Selasa (16/1) ada beberapa kabupaten di provinsi itu dilanda banjir, yaitu Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Landak, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Sambas, dan Kabupaten Kapuas Hulu.

Warga di Teluk Barak Kecamatan Putussibau Selatan terpaksa menggunakan perahu saat banjir terjadi yang merendam akses jalan dan pemukiman penduduk, saat ini Rabu (17/01/2024) banjir juga melanda sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA (Teofilusianto Timotius)

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024