Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi memperluas jarak rekomendasi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, untuk menghindari ancaman bahaya letusan berupa abu vulkanik dan lava pijar.

"Masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi serta sektoral 6 kilometer pada arah utara hingga timur laut," kata Pelaksana Tugas Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, Badan Geologi merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral 5 kilometer ke arah barat laut hingga utara dan timur laut.

Wafid meminta masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah serta tidak mempercayai isu-isu tidak jelas sumbernya.

Pada 16 Januari 2024, pukul 20.58 WITA, Gunung Lewotobi Laki-laki kembali meletus melontarkan abu vulkanik setinggi 600 meter di atas puncak.

Kolom abu itu berwarna putih hingga kelabu tebal condong ke arah utara dan timur laut. Letusan itu disertai dengan guguran lava pijar ke arah barat daya hingga barat sejauh 2 kilometer dari pusat erupsi.

Gunung Lewotobi yang memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut tersebut adalah gunung berapi kembar yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores.

Gunung api aktif tersebut terdiri dari dua puncak, yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan.

Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memantau secara visual dan instrumental Gunung dari pos pengamatan yang berlokasi di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: PVMBG minta warga tidak beraktivitas radius lima km dari pusat erupsi

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki lontarkan lava pijar sejauh dua kilometer

Baca juga: PVMBG: Tetap waspada aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi masih tinggi

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024