Jakarta (ANTARA) - Tim nasional Indonesia memulai petualangan di Piala Asia 2023 dengan catatan minor seusai takluk atas Irak dengan skor 1-3.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan, Senin malam waktu Qatar, skuad Garuda menunjukkan progres yang positif jika dibandingkan dengan pertemuan terakhir dengan Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada November lalu.
Tim asuhan pelatih Shin-Tae yong tampil cukup efektif dengan memanfaatkan serangan balik melalui dua sektor lini sayap. Efektifitas tersebut jauh lebih meningkat jika dibandingkan dengan pertemuan kedua tim pada November lalu.
Jika dibandingkan dengan Kualifikasi Piala Dunia 2026 lalu, Indonesia hanya menciptakan dua peluang yang dapat dikonversikan gol, sementara di pertandingan kemarin tercatat skuad Garuda mempunyai delapan peluang yang dapat dikonversikan gol.
Namun Shin-Tae yong masih belum menutup celah besar yang menjadi pekerjaan rumah (PR) selama ini yaitu mengenai transisi dari menyerang ke bertahan dimana kerap menciptakan momentum yang menguntungkan lawan. Setidaknya Irak memperoleh sejumlah momentum tersebut hingga dua diantaranya dapat dikonversikan menjadi gol.
Baca juga: Indonesia takluk 1-3 dari Irak di laga perdana Piala Asia 2023 Qatar
Beradu fisik
Berstatus sebagai tim dengan rerata usia termuda (24,33 tahun) di Piala Asia 2023, Indonesia sama sekali tak gentar berhadapan dengan tim berjuluk Singa Mesopotomia tersebut. Bermain dengan formasi 3-4-3, Indonesia mampu meredam agresivitas Iran yang kerap memainkan bola direct langsung ke lini depan.
Tercatat di babak pertama, Irak melepaskan delapan tembakan dengan empat diantaranya mengarah ke gawang. Dua gol yang bersarang di gawang Ernando Ari pun bermula dari sejumlah kesalahan lini pertahanan Indonesia sendiri, bukan dari skema serangan Irak.
Gol pertama Irak, berawal dari kegagalan gelandang Justin Hubner memotong umpan terobosan yang mengarah ke penyerang Mohamad Ali. Memperoleh celah di sepertiga lapangan, Mohamad Ali mampu mengelabuhi Elkan Baggot yang terlambat memberikan pressing. Tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Ernando, Ali tak kesulitan untuk menaklukannya dan memberi keunggulan untuk Irak pada menit ke-17.
Skuad Garuda mampu membalas Irak pada menit ke-37 melalui skema serangan balik di sektor kanan, Yakob Sayuri yang melewati barisan pertahanan Irak melepaskan umpan silang ke sisi kiri dimana Marselino Ferdinan berdiri bebas dan tinggal menyontek bola ke arah gawang yang kosong.
Baca juga: Marselino jadi pencetak gol termuda keempat Piala Asia mulai abad 21
Baca juga: Irak waspadai perkembangan Indonesia di pertemuan Piala Asia
Selanjutnya: Di masa perpanjangan waktu
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024