Jakarta (ANTARA News) - Galeri Foto Jurnalistik Antara menggelar pameran refleksi visual yang menampilkan karya 15 tahun reformasi kemerdekaan dari karya 32 pewarta foto, wartawan, fotografer lepas, dan grafis sosial yang berlangsung 22-28 Agustus 2013.
Di kompleks gedung bersejarah tempat proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 dipancarkan ke seluruh penjuru dunia itu pengunjung diajak merenungkan pesan reformasi yang didengungkan sejak tahun 1998 yang ternyata belum berhasil.
"Reformasi membawa sejumlah pesan bahwa masih ada ketidakadilan sampai saat ini," kata Oscar Motuloh, Kepala GFJA sekaligus kurator pameran, saat acara pembukaan, Kamis malam.
Oscar menilai pesan-pesan reformasi belum berhasil dibawa Presiden hingga saat ini. Dari foto yang menampilkan detik-detik reformasi tahun 1998 hingga kejadian saat ini, Oscar menilai kesenjangan sosial masih kerap muncul, seperti lapangan kerja yang kurang dan anak-anak jalanan yang masih berkeliaran, serta korupsi yang menjadi-jadi.
Pengunjung diajak mengenang kejadian 1998 yang menjadi momentum penting lahirnya reformasi di Indonesia, seperti foto karya Saptono, fotografer LKBN ANTARA, berjudul The Wall 19 Mei 1998 yang menampilkan kericuhan demonstrasi mahasiswa yang naik ke gedung MPR mengusung spanduk "Adili Soeharto dan antek-antek".
Karya Oscar Motuloh berjudul "Kota mati kawasan monas 20 Mei 1998" menggambarkan kondisi Jakarta yang saat itu bagaikan kota mati sementara di Gedung MPR dan DPR, pada tanggal yang sama, ribuan mahasiswa berkumpul yang dibidik oleh Oscar dalam foto berjudul "Penghujung Waktu".
Pasca reformasi 1998, (Almarhum) Julian Sihombing berhasil merekam kerusuhan unjuk rasa menentang hasil parlemen yang memilih Gusdur sebagai Presiden meskipun partai PDOP memenangkan pemilu Oktober 1999.
Sementara karya Fanny Octavianus menampilkan foto jaringan solidaritas korban untuk keadilan yang rutin melakukan aksi kamisan di depan Istana Merdeka, yang hingga sekarang belum dituntaskan. Dalam foto tersebut, siluet seseorang memegang payung bertuliskan "Tuntaskan Kasus Semanggi I & II".
Pameran yang digelar dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia ini tidak hanya menampilkan foto-foto tetapi juga poster dari grafis sosial dan karya ekslusif yang menggambarkan pembantaian glodok 1740 dari koleksi museum Rijksmuseum dari Belanda yang menggambarkan pembantaian sekitar 10 ribu orang China oleh VOC.
Pewarta: Monalisa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013