nama halte.
Pertimbangan pertama segi layanan. "Supaya pelanggan kita mendapatkan informasi dan kurasi informasi. Karena sebetulnya dalam perjalanan kita ini banyak aspek yang terjadi perubahan nama halte terkait dengan integrasi," katanya.
Fadly mencontohkan Halte BNN yang sekarang sudah terintegrasi dengan Stasiun LRT Cawang. Itulah sebabnya PT TransJakarta mengubah nama halte tersebut menjadi Halte Cawang.
Baca juga: Transjakarta nilai stiker Heru di halte masih wajar dan sesuai aturan
Faktor kedua, sebagai kota global tentunya akurasi menjadi hal yang sangat penting sehingga perlu adanya perubahan nama halte yang mengikuti sesuai dengan daerahnya.
Lalu Pulogadung 1 dan 2 digabung menjadi Pulogadung. "Jadi sebetulnya ada aspek-aspek itu," kata Fadly.
Baca juga: Stiker Heru di halte TransJakarta untuk wujudkan pemilu kondusif
Terkait sosialisasi perubahan nama halte ke pelanggan TransJakarta, pihaknya terus melakukan sosialisasi melalui media "online" ataupun diskusi ke komunitas dan lembaga. Hal itu mengingat sebanyak 1,1 juta pelanggan TransJakarta tentunya belum tersosialisasi secara menyeluruh.
Sebelum diputuskan perubahan beberapa nama halte, pihaknya sudah berdiskusi dengan beberapa komunitas terkait langkah-langkah yang akan ditempuh.
"'Naming rights' (hal penamaan) itu hal baru di kita. Kalau kita melihat dari negara maju, sudah biasa. Itu hak penamaan suatu gedung," katanya.
Baca juga: Ini perubahan beberapa nama halte TransJakarta
Baca juga: Legislator minta TransJakarta sosialisasikan perubahan nama halte
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024