Baghdad (ANTARA) - Pemerintah Irak pada Selasa mengecam serangan Iran di Erbil di Irak utara, dan menyebutnya sebagai tindakan agresi serta pelanggaran terhadap kedaulatannya.
Kementerian Luar Negeri mengatakan melalui pernyataan yang diunggah di situs mereka bahwa pemerintah Irak "akan menempuh semua prosedur hukum, termasuk mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB" sebagai tanggapan atas serangan Iran.
Serangan tersebut merupakan "agresi terhadap kedaulatan Irak dan keamanan rakyat Irak, serta pelanggaran terhadap lingkungan bertetangga dan keamanan kawasan," kata kemenlu.
Kemenlu menambahkan bahwa dewan menteri telah membentuk komite, yang dipimpin penasihat keamanan nasional Irak, untuk menyelidiki insiden tersebut serta mengumpulkan informasi yang relevan untuk mendukung posisi pemerintah di tingkat internasional.
Pada Selasa pagi, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan bahwa pihaknya menembakkan rentetan rudal balistik ke posisi "kelompok teroris" di Suriah dan Irak pada Senin (15/1) malam.
IRGC mengeklaim telah "menghancurkan" markas agen mata-mata Mossad Israel di wilayah Erbil, Irak utara.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Iran klaim serang situs teroris di Suriah, Irak dengan rentetan rudal
Baca juga: Iran buka kembali kedutaan besar di Saudi setelah 7 tahun tutup
Iran pamerkan manuver sistem pertahanan udara buatan dalam negeri
Penerjemah: Katriana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024