Ini karena jumlah pondok di Jombang juga banyak, wajar yang mengurus pindah TPS banyak.

Jombang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jombang menyebut santri dan mahasiswa mendominasi pemilih yang memutuskan untuk pindah memilih atau pindah tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu 2024 di Jombang, Jawa Timur.

Anggota KPU Kabupaten Jombang Ayatullah Khumaini menyebutkan lebih dari 1.000 pemilih memutuskan untuk pindah TPS di Jombang dalam Pemilu 2024. Data tersebut terekam dalam pengurusan pindah TPS oleh KPU.

"Lebih dari 1.000 orang yang pindah TPS. Yang banyak dari pelajar, pondok pesantren, dan kampus. Ini karena jumlah pondok di Jombang juga banyak, wajar yang mengurus pindah TPS banyak," katanya di Jombang, Selasa.

Ayatullah mengatakan bahwa pemilih yang memutuskan mengurus pindah memilih tersebut mempunyai beragam alasan seperti pekerjaan, pelajar, dan lainnya.

Jadwal untuk pengurusan pindah TPS selesai pada Senin (15/1) malam. Namun, ada perkecualian bagi yang sakit maupun alasan lainnya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya juga telah memfasilitasi santri di pondok pesantren untuk pindah TPS dengan datang ke lokasi pondok pesantren secara langsung melakukan pendataan.

KPU melakukan jemput bola untuk memudahkan santri mengurus pindah TPS, salah satunya adalah di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang.

KPU menugaskan petugas mendata santri yang hendak pindah TPS dan mendata sesuai dengan KTP.

Menurut dia, santri juga antusias saat pengurusan pindah TPS. Mereka mengaku terbantu sebab tidak harus datang ke KPU untuk pengurusan pindah memilih.

Baca juga: KPU minta WNI tugas luar kota-luar negeri segera urus pindah memilih
Baca juga: Antrean warga pindah TPS di KPU Jakpus mengular ke Jalan Pejambon

Santriwati dari Sidoarjo Amilatul Millah langsung memanfaatkan kesempatan untuk pendataan pindah TPS.

Dalam Pemilu 2024, dia sudah terdaftar masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) sehingga saat Pemilu 2024 tetap ingin menggunakan hak pilih.

"Saya pindah TPS ke Jombang sebab ingin turut serta partisipasi dalam pesta demokrasi ini. Pindah memilih ini juga menyingkat waktu, hemat waktu, hemat tenaga juga, sebab posisi juga sedang belajar," kata Amilatul.

Saat Pemilu 2024, dia memutuskan untuk tidak pulang ke rumahnya di Sidoarjo karena di pondok juga masih ada aktivitas pendidikan.

Ia mengatakan bahwa pengasuh juga sudah memberikan imbauan agar santri yang sudah punya KTP untuk memberikan hak suaranya. Santri bisa menggunakan kesempatan pindah TPS dalam pemilu tersebut.

"Dianjurkan juga pindah memilih. Selain itu, 'kan kami juga punya hak suara, jadi di pondok didata yang sudah punya KTP," kata dia.

Di Kabupaten Jombang, Pemilu 2024 diikuti oleh 1.011.402 orang yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Aspirasi politik mereka akan disalurkan lewat 3.858 TPS di seluruh kecamatan wilayah Jombang.

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024