Sidoarjo (ANTARA News) - Sedikitnya 307 pengungsi yang rumahnya terendam semburan lumpur panas dari sumur ekplorasi minyak milik Lapindo Brantas Inc di Porong, Sidoarjo, menuntut perusahaan itu memberikan bantuan uang makan, meski mereka tinggal di luar penampungan.
Ketua RT 20 RW 05 Desa Renokenongo, Sutomo, selaku wakil warga kepada ANTARA, Selasa, menyatakan bahwa sudah sebulan pengungsi yang tinggal di luar penampungan yakni Balai Desa Renokenongo, belum mendapatkan bantuan uang makan dari Lapindo Brantas.
"Mulai 3 Juli lalu hingga sekarang (1/8), kami tidak mendapatkan jatah ganti rugi uang makan," ungkapnya.
Tuntutan uang makan ini dinilai sangat relevan, karena para pengungsi yang tinggal di penampungan mendapatkan jatah makan dari Lapindo Brantas Inc.
"Kenapa kami yang tinggal di luar penampungan tidak mendapatkan jatah uang makan, padahal sama-samanya pengungsi," tuturnya.
Mereka yang tinggal di luar penampungan itu antara lain tinggal di rumah kerabat, saudara dan ada pula yang mengontrak rumah sendiri.
Mereka yang mengungsi di luar penampungan adalah 14 KK dari RT 18, 33 KK dari RT 19, dan 43 KK dari RT 20 dan jika ditotal dari tiga RT tersebut adalah 307 jiwa.
Para pengungsi yang tinggal di penampungan selama ini mendapatkan bantuan uang makan Rp4.000 per orang per hari.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006