"Upaya maksimal yang dilakukan oleh Polri dengan menerjunkan ribuan personel untuk membuat pagar betis di jalur-jalur yang dilewati pemudik, sedikit banyak memberi rasa aman bagi masyarakat, terutama para pemudik," kata Ketua Fraksi Hanura DPR RI Sarifudin Suding dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu malam.
Menurut dia, penjagaan dengan sistem pagar betis juga dinyatakan diklaim oleh pihak Polri mampu menurunkan tingkat kecelakaan hingga 23 persen dibanding tahun sebelumnya.
Untuk itu, ia mengapresiasi kerja aparat, terutama kepolisian dan Kementerian Perhubungan, serta ormas dan organisasi kepemudaan yang turut membantu menciptakan keamanan dan menurunkan jumlah kecelakaan di jalan raya pada saat periode mudik Lebaran.
Meski begitu, lanjutnya, angka kecelakaan selama mudik yang mencapai 1.598 kecelakaan lalu lintas hingga Hari Lebaran terhitung masih tinggi.
"Polri dan seluruh instansi yang bertanggung jawab, harus menurunkan angka tersebut tahun depan," kata Sarifudin.
Berdasarkan data Polri, selama arus mudik 2013, sampai H+1 secara total keseluruhan ada 3.172 kendaraan yang terlibat kecelakaan dengan jumlah korban 53 pemudik meninggal dunia, 53 orang terluka berat, dan 330 orang luka ringan.
Sudding juga mempertanyakan kinerja pemerintah yang hanya memberikan pelayanan maksimal pada pengguna jalan setahun sekali, yaitu pada saat masa mudik Lebaran.
Padahal seharusnya, ujar dia, pelayanan maksimal tersebut sudah menjadi kewajiban pemerintah setiap saat, tanpa harus menunggu datangnya masa mudik Lebaran.
"Seharusnya pelayanan maksimal juga diberikan kepada masyarakat pengguna jalan pada hari-hari biasa, dan tidak perlu menunggu setahun sekali," kata Sarifudin.
Ia juga mengatakan, masyarakat saat ini mendambakan pelayanan yang maksimal setiap hari seperti halnya pada saat mudik Lebaran.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013