Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan menyatakan musibah banjir di empat wilayah kecamatan daerah itu mulai surut.
Kepala BPBD Kabupaten Musi Rawas Utara Ahmad Yulian dikonfirmasi, Selasa menerangkan bahwa dari sebanyak enam wilayah kecamatan yang terendam banjir, empat wilayah diantaranya sudah mulai surut dengan ketinggian air hanya sekitar 15 sentimeter dibandingkan sebelumnya yang ketinggian air mencapai satu meter lebih.
"Empat kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Rupit, Kecamatan Rawas Ulu, Kecamatan Ulu Rawas, dan Kecamatan Karang Jaya," ujarnya.
Sementara itu untuk dua kecamatan lainnya ketinggian air masih cukup tinggi, yakni Kecamatan Karang Dapo dan Kecamatan Rawas Ilir masih.
"Namun demikian, potensi air kembali naik ada, sebab musim hujan sampe bulan empat diperkirakan. Tetapi semoga curah hujannya menurun sehingga banjir diperkirakan tidak naik secara signifikan," katanya.
Ia menambahkan bahwa banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara telah terjadi sejak tanggal 31 Desember 2023 dan puncak ketinggian air terjadi pada 10 Januari 2024.
"Kami bersyukur hari ini banjir mulai surut di empat kecamatan tersebut, dan kita juga berharap bersama agar bencana ini cepat berakhir sehingga aktivitas publik dapat kembali berjalan tanpa terganggu," imbuhnya.
Sebelumnya, ia menerangkan banjir di Muratara menyebabkan sebanyak 20.000 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian hingga satu meter lebih. Tidak hanya itu banjir juga merendam fasilitas umum seperti sekolah dan sebanyak delapan jembatan gantung penyeberangan putus.
Banjir diakibatkan oleh curah hujan dengan intensitas sedang-tinggi yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara sehingga menyebabkan debit air sungai Rawas naik dan terjadi luapan air di bagian hulu sungai, yang berdampak akan ada banjir susulan di kecamatan Rupit, Karang Dapo, dan Rawas ilir.
Baca juga: Gubernur Sumsel minta Pemkab Muba antisipasi banjir kiriman
Baca juga: Banjir landa lima desa di Musi Rawas-Sumsel, ratusan rumah terendam
Pewarta: M. Imam Pramana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024