Sub PIN Polio putaran pertama bergulir pada 15 Januari 2024, sedangkan Sub PIN Polio putaran kedua bergulir pada 19 Februari 2024 dengan menggunakan vaksin novel Oral Polio Vaccine Tipe 2 (nOPV2).
"Berjalan lancar. (Respons masyarakat) cukup baik dan mendatangi pos-pos imunisasi dan Posyandu," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat di Jakarta, Senin.
Nadia menyebutkan kegiatan ini dilakukan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kabupaten Sleman, D. I. Yogyakarta. Pada putaran pertama ini, kegiatan dilaksanakan selama seminggu ke depan, dengan diikuti oleh kegiatan sweeping selama lima hari.
Kemenkes, kata dia, menargetkan sebanyak 8,4 juta anak usia 0-7 tahun, yang terbagi atas 4,4 juta anak di Jawa Timur, 3,9 juta anak di Jawa Tengah, serta 149 ribu anak di Kab. Sleman.
Tindakan ini, sambungnya, dilakukan guna mengejar ketertinggalan dosis imunisasi Polio, yang berbahaya terutama pada anak-anak.
"Karena Polio menyebabkan kecacatan pada anak, yang sebaiknya jangan terjadi pada anak-anak kita," ujarnya.
Sebelumnya, Kemenkes melaporkan terdapat empat kasus polio tipe 2 yang terdeteksi di Indonesia sepanjang 2022 dan 2023, yakni satu kasus dialami seorang anak di Kabupaten Pidie, Aceh, pada 9 Oktober 2022.
Kasus serupa juga dialami bocah berusia 3 tahun di Aceh Utara pada 3 Januari 2023, bocah berusia 4 tahun di Bireuen, Aceh, pada 13 Januari 2023, dan bocah berusia 4 tahun di Purwakarta, Jawa Barat, pada 16 Februari 2023.
Baca juga: Pemkab Jember sasar 304.000 anak untuk Sub PIN Polio
Baca juga: 18 ribu anak di Kota Madiun dapat vaksin polio dalam Sub PIN 2024
Baca juga: Pemkot Semarang target vaksinasi polio sasar 202.989 anak
Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024