Kairo (ANTARA) - Selama satu dekade terakhir sejak peresmian kemitraan strategis komprehensif antara

China dan Mesir telah membuka era emas dalam hubungan bilateral di bawah kepemimpinan strategis kedua kepala negara, menurut Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Dia menyampaikan hal itu dalam konferensi pers gabungan pada Minggu (14/1) usai melakukan pembicaraan dengan Menlu Mesir Sameh Shoukry di Kairo, Mesir.

Wang mengatakan bahwa tahun ini menandai peringatan 10 tahun kemitraan strategis komprehensif China-Mesir.

Dia menambahkan bahwa ke depannya, kemitraan itu akan melewati satu dekade yang lebih cemerlang.

Kedua menlu menggelar pembicaraan yang bermanfaat dan mencapai konsensus luas, menurut Wang.

Pertama, kedua negara akan terus memperdalam rasa saling percaya dan saling mendukung satu sama lain dalam menjaga kepentingan masing-masing.

Menurut Wang, China sangat berterima kasih atas dukungan berharga dari Mesir terkait isu-isu yang menyangkut kepentingan inti China, terutama masalah Taiwan, dan akan terus mendukung Mesir dengan tegas dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasionalnya serta mengambil jalur pembangunan yang sukses sesuai dengan kondisi nasionalnya.

Kedua, China dan Mesir akan bersama-sama mengupayakan pembangunan berkualitas tinggi dari Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra untuk mencapai keuntungan bersama dan hasil saling menguntungkan di tingkat yang lebih tinggi.

Wang mengatakan China siap bekerja sama dengan Mesir untuk mengimplementasikan skema kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara selama lima tahun ke depan.

China juga siap memperdalam kerja sama praktis di berbagai bidang, terus mendukung Mesir untuk mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosialnya, mengimpor lebih banyak produk berkualitas tinggi dari Mesir, serta mendorong lebih banyak perusahaan China untuk berinvestasi di Mesir, kata Wang.

Ketiga, penting untuk memperkuat dialog antarperadaban serta mencapai pertukaran antarmasyarakat yang lebih dalam antara kedua pihak.

Menurut Wang, China bersedia bekerja sama dengan Mesir untuk mendukung kerja sama di bidang budaya, kepemudaan, wadah pemikir (think-tank), dan pendidikan kejuruan, serta akan terus mendorong lebih banyak warga negara China untuk mengunjungi Mesir dan merasakan pesona peradaban kuno negara itu.

Keempat, kedua negara perlu menjalin komunikasi dan kolaborasi yang lebih erat dalam isu-isu regional dan internasional.

Mesir merupakan negara Arab, Afrika, Islam, sekaligus negara berkembang yang besar, kata Wang.

Tahun ini, China akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Menteri ke-10 Forum Kerja Sama China-Negara-Negara Arab dan sesi baru Forum Kerja Sama China-Afrika.

China berharap dapat bekerja sama dengan Mesir untuk memimpin kerja sama kolektif China-Arab dan China-Afrika ke level yang baru, dan membangun model kerja sama Selatan-Selatan yang berkualitas tinggi, ujar Wang.

Dia juga mengucapkan selamat kepada Mesir yang menjadi anggota baru kelompok BRICS, menyuarakan kesiapan China untuk bekerja sama dengan Mesir dalam memperkuat kerja sama BRICS, dan bersama-sama mendorong tata kelola global ke arah pembangunan dunia multipolar yang adil dan tertib, serta mendorong globalisasi ekonomi inklusif yang menguntungkan semua pihak.

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024