Beirut (ANTARA News) - Setidaknya 100 orang tewas saat tentara membombardir markas pemberontak di Ghouta, daerah pinggiran ibukota Suriah pada Rabu, demikian dilaporkan sebuah organisasi nonpemerintah.
"Angka ini pasti masih akan bertambah. Serangan dan bombardir masih berlanjut," kata LSM Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris yang mengumpulkan informasi dari para pegiatnya dan petugas medis.
Namun LSM tersebut tidak memberikan komentar mengenai tudingan pegiat anti-pemerintah bahwa tentara telah menggunakan senjata kimia dalam serangan tersebut, menurut AFP.
Sementara itu pihak berwenang Suriah membantah tudingan bahwa tentara telah menggunakan senjata kimia.
"Laporan penggunaan senjata kimia di Ghouta benar-benar keliru," demikian dilaporkan kantor berita SANA.
"Ini adalah upaya untuk mencegah komisi penyelidikan PBB untuk menjalankan misinya."
Harian Al-Watan mengatakan pemerintah Suriah telah "berjanji untuk bekerja sama dan memfasilitasi kerja" tim penyelidik PBB yang memulai misinya di negara tersebut pada Selasa.
(SYS/S022/H-RN)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013