Unggulan ketujuh, yang menjadi runner-up tahun lalu di Melbourne, itu sedianya akan menghadapi finalis Wimbledon 2021 Matteo Berrettini, namun petenis Italia itu mundur karena cedera menjelang pertandingan.
Jika Tsitsipas mengharapkan perjalanan yang mudah melawan petenis Belgia peringkat 129 itu, dia salah besar. Dia mengalami frustrasi karena servis break pada gim ke-11 hingga kalah pada set pembuka.
Namun, petenis berusia 25 tahun itu kemudian menemukan performanya dan hanya kehilangan lima gim lagi di sisa pertandingan di Rod Laver Arena yang terik.
"Segala sesuatunya tidak seperti yang diharapkan. Saya sudah memperkirakan Matteo. Hal-hal seperti ini cukup berbahaya ketika Anda bersiap selama berhari-hari berturut-turut untuk menghadapi tipe lawan tertentu," ujar Tsitsipas, seperti disiarkan AFP, Senin.
Baca juga: Tsitsipas cedera punggung saat Chile kalahkan Yunani di United Cup
Namun, Tsitsipas senang dengan level yang dia capai dan merasa mengeluarkan seluruh kemampuannya di tiga set terakhir.
"Saya senang keadaan berbalik. Saya senang saya menunjukkan pertarungan dan semangat yang biasa saya tunjukkan di lapangan, jadi ini terasa luar biasa," ujar Tsitsipas.
Tsitsipas memimpin 2-0 di set kedua, menangkis total tiga break point saat Bergs berjuang keras dalam satu set yang berlangsung selama 49 menit.
Dia melanjutkan momentumnya pada set ketiga untuk mendominasi pertandingan.
Laju petenis asal Yunani, yang pernah dua kali menjadi finalis Grand Slam, itu terhambat pada set keempat saat ia memberikan lawannya sedikit peluang. Namun, ia berhasil mengemas pertandingan dengan kemenangan dalam waktu kurang dari tiga jam.
Baca juga: Juara Wimbledon Vondrousova tersingkir dari Australian Open
Baca juga: Gauff melenggang di Australian Open jelang kembalinya Osaka
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024