SBY tentu saja menginginkan calon yang benar-benar mampu menyelesaikan persoalan bangsa ke depan

Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Marzuki Alie mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan calon penggantinya merupakan negarawan yang mumpuni.

"Mumpuni mampu memimpin bangsa ini dengan melanjutkan yang telah berjalan baik dan memperbaiki apa yang masih kurang serta mampu mengatasi persoalan kebangsaan," katanya di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, dalam pidato kenegaraan menyambut HUT Ke-68 Kemerdekaan RI di hadapan sidang bersama DPD dan DPR di Jakarta, Jumat (16/8), Presiden Yudhoyono berharap presiden mendatang bisa melakukan change and continuity atau perubahan dan berkesinambungan.

"Perubahan lebih baik atas kekurangan yang ada dan berkesinambungan atas berbagai hal yang telah berjalan baik," kata Marzuki yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.

Konvensi

Terkait dengan pelaksanaan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Marzuki berharap proses tersebut dapat menghasilkan calon presiden yang mumpuni itu.

Untuk menghasilkan calon presiden yang mumpuni itu, kata dia, perlu ditetapkan kriteria umum dan kriteria spesifik yang harus dimiliki oleh calon peserta konvensi calon presiden.

"Kriteria umum misalnya jenjang pendidikan, pengalaman kerja dan organisasi, kriteria spesifik misalnya harus calon yang antikorupsi, berada di atas semua golongan atau kelompok mengingat keberagaman bangsa ini, dan mampu mengatasi persoalan bangsa

Kriteria-kriteria itu, katanya, harus ditetapkan dan diumumkan kepada publik sehingga publik dapat mengetahui bahkan memberikan masukan siapa calon yang pantas dan memenuhi kriteria itu.

"SBY tentu saja menginginkan calon yang benar-benar mampu menyelesaikan persoalan bangsa ke depan. Kalau itu bisa dicapai, sesungguhnya 50 persen masalah bangsa sudah bisa dicapai," katanya.

Konvensi calon presiden, katanya, bukan main-main atau sekadar meningkatkan citra Partai Demokrat.

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013