Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 44 bulan berturut-turut sejak Mei 2020
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2023 surplus 3,31 miliar dolar AS atau surplus selama 44 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
"Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 44 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi & Jasa Pudji Ismartini dalam Berita Resmi Statistik di Jakarta, Senin.
Pudji mengatakan surplus ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, namun lebih rendah jika dibandingkan bulan yang sama pada 2022 yakni sebesar 3,92 miliar dolar AS.
Surplus Desember 2023 lebih ditopang oleh surplus komoditas non migas yaitu sebesar 5,20 miliar dolar AS, dengan komoditas utamanya yakni bahan bakar mineral, lemak minyak hewani/nabati serta besi dan baja.
Baca juga: Kemenkeu tetap waspadai risiko global jaga surplus neraca dagang
Baca juga: Surplus neraca perdagangan Indonesia naik 43 bulan berturut-turut
Lebih lanjut, pada saat yang sama neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit 1,89 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang utama adalah hasil minyak dan minyak mentah.
"Defisit migas pada Desember 2023 lebih rendah dari bulan sebelumnya namun lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun lalu," kata Pudji.
Secara kumulatif, Januari-Desember 2023 total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 36,93 miliar dolar AS atau lebih rendah sekitar 17,52 miliar dolar AS atau 33,46 persen jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Pudji menyebutkan, menurut negara mitra dagang pada Desember 2023 Indonesia mengalami surplus perdagangan barang dengan beberapa negara yakni India (1,43 miliar dolar AS), Amerika Serikat (1,32 miliar dolar AS) dan Filipina (0,72 miliar dolar AS).
Berdasarkan data perkembangan perdagangan barang Indonesia periode 2013-2023, neraca perdagangan barang Indonesia mengalami surplus secara berturut-turut dalam empat tahun terakhir dan mencapai puncaknya di 2022, namun menurun pada 2023.
Sementara itu, nilai ekspor Indonesia Desember 2023 mencapai 22,41 miliar dolar AS atau naik 1,89 persen dibanding ekspor November 2023. Dibanding Desember 2022 nilai ekspor turun sebesar 5,76 persen.
Dari sisi impor, pada Desember 2023 tercatat 19,11 miliar dolar AS, turun 2,45 persen dibandingkan November 2023 dan turun 3,81 persen dibandingkan Desember 2022.
Baca juga: BI: Surplus neraca perdagangan topang ketahanan eksternal perekonomian
Baca juga: BPS: Neraca perdagangan November tercatat surplus 2,41 miliar dolar AS
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024