Pamekasan (ANTARA News) - Sekelompok pemuda yang menamai diri "Gerakan Pemuda Peduli Pamekasan" (GPPP), Rabu, berunjuk rasa menolak kedatangan calon gubernur Jawa Timur Soekarwo ke kota itu.
Unjuk rasa sekelompok pemuda ini digelar di area Monumen Arek Lancor Pamekasan dengan membentangkan poster dan spanduk yang berisi kritikan atas kinerja Gubernur Jawa Timur itu selama ini.
Kelompok pemuda ini menilai kinerja calon Gubernur Soekarwo terhadap masyarakat Madura, termasuk Pamekasan, tidak jelas. Bahkan berbagai program kerakyatan yang selama ini dicanangkan tidak jelas dan hanya menguntungkan kelompok tertentu saja.
"Oleh karena itu, kami tidak mau Soekarwo datang ke Pamekasan ini, karena janji politiknya selama yang bersangkutan menjabat sebagai gubernur Jatim tidak jelas," kata korlap aksi itu, Muzammil.
Dalam orasinya Muzammil menyatakan bahwa saat terpilih menjadi Gubernur Jatim, Soekarwo sebenarnya terpilih atas dukungan masyarakat Madura.
Akan tetapi, faktanya, yang bersangkutan terkesan kurang peduli terhadap kesejahteraan dan kemajuan pembangunan di Pulau Madura, termasuk di Kabupaten Pamekasan.
"Atas dasar itulah kami tidak menginginkan Soekarwo menginjakkan kaki lagi di bumi Pamekasan ini," teriak Muzammil.
Unjuk rasa sekelompok pemuda Pamekasan menolak kedatangan calon gubernur Jawa Timur petahana itu, digelar saat yang bersangkutan tiba di Pamekasan.
Soekarwo dalam ke Pamekasan dalam rangka kampanye Pilkada Gubernur Jatim. Ia datang ke Pamekasan dengan pesawat helikopter.
Saat di Pamekasan, calon gubernur dari Partai Demokrat ini menggelar kampanye di pasar tradisional Kolpajung dan menggelar silaturrahim dengan tokoh ulama di pondok pesantren Al Faqih, serta mengunjungin sentra batik di Desa Toronan, Pamekasan.
Dalam pertemuan dengan ulama dan tokoh masyarakat Pamekasan itu, Soekarwo menyatakan, akan melanjutnya program sebelumnya, dengan jargon "APBD untuk rakyat".
Soekarwo menjelaskan, berbagai program kerakyatan yang telah dicanangkan adalah bantuan beras bagi rakyat miskin, dan bantuan pengobatan gratis, serta pemberdayaan ekonomi kerakyataan melakukan pemberdayaan usaha kecil menengah.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013