Denpasar (ANTARA News) - Anggota DPRD Bali Ida Bagus Putu Parta menyayangkan sikap jajaran kepolisian dalam pengamanan eksekusi tanah, Selasa (20/8), di Sesetan, Bali, yang membuat anak-anak SD trauma akibat semprotan gas air mata.
"Anak-anak SD tersebut pasti trauma dengan kejadian kemarin. Karena kebetulan lokasi tersebut berseberangan dengan sekolah tersebut. Semestinya sebelum melakukan pengamanan eksekusi oleh PN, seharusnya aparat melakukan evakuasi terhadap anak-anak SD," kata anggota Komisi III DPRD Bali Ida Bagus Parta di Denpasar.
Ia mengatakan aparat sebelumnya pasti sudah melihat situasi dan kondisi sekitar lokasi yang akan dieksekusi. Apalagi di lokasi eksekusi dijaga oleh orang-orang berbadan tegap.
"Biasanya kalau lokasi yang akan dieksekusi tersebut dijaga oleh orang berbadan tegap, kemungkinan besar akan terjadi bentrok dengan pihak keamanan. Ini yang semestinya harus dicermati sehingga tidak sampai menimbulkan korban, seperti kejadian kemarin itu," kata politikus Partai Demokrat Bali.
Parta lebih lanjut mengatakan kejadian dalam pengamanan eksekusi tanah di Sesetan menjadi pelajaran, agar kedepannya tidak terulang sampai alat pengamanan itu mengenai warga atau anak-anak sekolah.
"Ke depan aparat keamanan harus melakukan evaluasi sebelum melakukan tindakan dengan menyemprotkan gas air mata tersebut. Karena sampai salah sasaran, itu jelas merugikan kita semua dan citra aparat dianggap tak profesional," ujarnya.
Sementara itu, pihak kepolisian menyebutkan bahwa tindakan terpaksa menyemprotkan gas air mata untuk menghalau massa yang semakin beringas tersebut sudah sesuai dengan prosedur.
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013