Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan pemerintah belum memutuskan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Mesir menyusul konflik yang terjadi di negara itu setelah penggulingan Presiden Mohamed Moursi.
"Belum (ada keputusan evakuasi). Oleh karena itu komunikasi dengan duta besar sangat penting terkait dengan situasi terkini di sana," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, sebelum mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ia mengatakan, jika situasinya landai seperti beberapa hari terakhir maka pemerintah tidak perlu melakukan evakuasi WNI yang ada di Mesir.
Djoko juga mengaku pada Selasa malam (20/8) sudah berkomunikasi dengan Duta Besar RI untuk Mesir Nurfaizi yang mengatakan "saat ini situasi landai dan tidak ada aktivitas mengkhawatirkan di Mesir."
Namun, ia melanjutkan, pemerintah tetap melakukan tindakan-tindakan antisipasi, termasuk meminta Kedutaan Besar RI di Mesir membuat prioritas tahapan evakuasi WNI jika situasi memburuk.
"Itu penting karena untuk menetapkan prioritas tahapan pulangnya nanti. Sementara di sini, kita berkoordinasi dengan segenap kementerian dan lembaga terkait...tergantung eskalasinya nanti," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah setiap saat bisa segera mengevakuasi warga negara Indonesia di Mesir jika diperlukan.
"Mudah-mudahan tidak memburuk sehingga kita tetap membiarkan warga negara kita berada di sana sesuai dengan tugas dan apa yang mereka kerjakan di sana," ujarnya.
Menurut Nurfaizi, ada sekitar 5.000 WNI di Mesir, dan sekitar 2.600 orang di antaranya merupakan mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di negeri itu.
Pemerintah telah mengimbau WNI di Mesir untuk menjauhi tempat-tempat rawan konflik dan meminta bantuan KBRI bila menghadapi masalah yang mengancam keselamatan.
Pewarta: GNC Aryani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013