Jakarta (ANTARA News) - Ricky Anggawidjaja mempersembahkan medali emas bagi kontingen Indonesia setelah menjadi yang tercepat pada nomor 100 meter gaya punggung putra Asian Youth Games (AYG) 2013 di Nanjing, China, Selasa.

Atlet yang sebelumnya tidak ditarget mendapatkan medali ini mampu membukukan catatan waktu 58.42 detik atau lebih cepat 0.41 detik dari peraih perak asal Taiwan, Yang Chunyao dengan waktu 58.83 detik.

Medali perunggu direbut oleh perenang asal Korea, Won Youngjun dengan catatan waktu 58.90 detik.

Ricky sendiri mengaku tidak menyangka dapat merebut emas karena jika dilihat dari hasil waktu kualifikasi dan semifinal, dia menilai hasil maksimal. Bahkan dia memprediksi hanya mampu meraih perak atau perunggu.

"Perkiraan kalau ga perak ya perunggu. Karena saya merasa ada yang lebih baik, dari Taiwan. Dia posisinya 1-2 terus saat penyisihan dan semifinal," kata Ricky Anggawidjaja.

Raihan medali emas dinomor 100 meter gaya punggung putra juga tidak diperkirakan oleh kepala pelatih tim Indonesia Hartadi Noertjojo. Menurut dia, sebelumnya renang hanya mematok satu medali perunggu lewat Monalisa Arieswaty Lorenza.

Monalisa Arieswaty Lorenza merupakan atlet Indonesia yang mampu menyumbangkan medal pertama pada pesta olahraga bagi atlet Asia dibawah usia 18 tahun ini.

Perenang berusia 17 tahun ini turun di nomor 200 meter gaya kupu-kupu mampu mendapatkan medali perunggu setelah mampu membukukan catatan waktu 2 menit 15.10 detik.

Setelah Ricky mendapatkan emas, keberuntungan Indonesia berlanjut. Cabang atletik, menambah pundi-pundi medali Indonesia dengan mempersembahkan medali perak melalui Aprilia Kartina di nomor 500 meter putri.

Indonesia pada AYG 2013 mengirimkan 104 atlet yang turun di 13 cabang olahraga. Pada kejuaraan ini, Indonesia hanya menargetkan mampu merebut satu medali perak dan 11 perunggu. Namun, saat ini sudah mendapatkan satu emas, satu perak dan satu perunggu. (B016/KWR)

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013