Saya rasa seragam itu tidak sekedar identitas buat anggota Polri, namun juga kebanggaan untuk para penggunanya. Saran untuk melepas seragam Polri saya rasa tidak akan menyelesaikan persoalan penembakan,"

Jakarta (ANTARA News) - Saran untuk melepaskan seragam Polri bagi anggota Polri tak akan menyelesaikan masalah.

"Saya rasa seragam itu tidak sekedar identitas buat anggota Polri, namun juga kebanggaan untuk para penggunanya. Saran untuk melepas seragam Polri saya rasa tidak akan menyelesaikan persoalan penembakan," kata anggota Komisi III DPR RI, Aboe Bakar Al Habsy di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.

Penanggalan seragam dinas, katanya, malah akan berpotensi menimbulkan persoalan baru. Misalkan masyarakat akan sulit mengidentifikasi mana polisi dan mana yang bukan.

"Seperti yang terjadi hari ini di Johar Baru Jakarta Pusat, aparat yang sedang melakukan penggeledahan diteriaki maling dan nyaris diamuk massa lantaran tidak memakai seragam," ujarnya.

Kebijakan untuk menanggalkan seragam usai berdinas tersebut akan bisa memicu naiknya angka kriminalitas karena banyak penjahat yang nyaru jadi polisi. "Sekarang saja banyak kasus penjahat yang nyaru jadi polisi berseragam, apalagi nanti bila mereka tidak pakai seragam, kejahatan sejenis bisa menjamur," kata Aboe Bakar.

Ia juga mengkhawatirkan turunnya kepercayaan diri aparat di lapangan. Karena selama ini mereka bangga dan confident dengan seragam yang dipakai.

"Nah sekarang diminta lepas seragam. Apalagi bila ini dipicu dengan adanya penembakan, seolah mental polisi sudah kendor saat ada beberapa teman yang berseragam tertembak oleh orang tak dikenal. Hal ini jangan sampai terjadi, polisi tak boleh kalah mental dengan lima insiden penembakan yang ada. Bila itu terjadi mereka sudah kalah satu kosong dengan penjahat di lapangan," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.(*)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013