"Pulau Morotai memerlukan kurun waktu 20-30 tahun ke depan untuk bisa seperti Singapura..."Taipei (ANTARA News) - Para pejabat Taiwan mengatakan telah mendapat dukungan pemerintah Indonesia dalam bentuk penandatanganan perjanjian untuk mengembangkan Pulau Morotai menjadi semacam "Singapura" di kawasan Timur Indonesia.
"Pulau Morotai memerlukan kurun waktu 20-30 tahun ke depan untuk bisa seperti Singapura. Kami siap bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dalam proyek raksasa ini," kata Charles C Li, pejabat pada Departemen Asia Timur dan Pasifik Taiwan, di Taipei, Selasa.
Menurut Li yang pernah bertugas di Jakarta selama 2,5 tahun, perusahaan-perusahaan Taiwan dan Indonesia akan membangun bandara, pelabuhan, dan infrastruktur lain untuk membuat Morotai sebagai pusat pariwisata dan industri perikanan.
"Jika di bagian Barat Indonesia memiliki kawasan perdagangan bebas Pulau Batam, maka di kawasan Timur nantinya ada kawasan seperti itu di Pulau Morotai," kata Li yang tampak antusias menceritakan proyek raksasa yang akan menelan biaya ratusan triliun rupiah itu.
Dua setengah tahun lalu, katanya, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad (kini mantan) datang ke Taipei menyampaikan gagasan pembangunan Pulau Morotai dan mengajak Taiwan untuk investasi di pulau yang terkait dengan sejarah perang dunia ke II ini.
"Tentu negara-negara lain juga tertarik, tetapi Indonesia khususnya ingin bekerja sama dengan Taiwan. Ini merupakan penghargaan buat Taiwan," kata Li.
Ia menambahkan, Indonesia mungkin mengetahui teknologi khusus yang dikuasai Taiwan dalam bidang perikanan dan turisme.
Sebelumnya Kepala Perwakilan Perdagangan dan Ekonomi Taipei di Indonesia (TETO) Andrew Hsia mengatakan Morotai bisa menjadi zona ekonomi khusus bagi Taiwan.
"Perusahaan-perusahaan Taiwan membutuhkan insentif khusus dalam pengembangan Pulau Morotai. Mereka siap mengembangkan budi daya ikan, pertanian, turisme dan industri perbankan," katanya.
Hsia memperkirakan orang akan pindah dari mana-mana di Indonesia ke pulau yang hanya berpenduduk 50.000 orang itu untuk bekerja di bidang perikanan, eko-turisme dan infrastruktur.
Direktur Kerjasama Internasional dan Dana Pembangunan Taiwan Hui-Wen Hsu mengatakan pihaknya terus menindaklanjuti Kesepakan pengembangan Pulau Morotai dengan berbagai pihak di Indonesia.
Menurut Hsu, pada 15 September 2012 dilakukam penandatanganan MoU, antara Sun Pei Ming dari TETO dan Direktur Utama PT. Jababeka SD Darmono dengan disaksikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sjarif Cicip Soetardjo.
Jababeka, katanya, yang berhasil mengembangkan kawasan industri daerah Cikarang hingga menjadi yang terbesar di Asia Tenggara akan menjadi mitra untuk pembangunan Pulau Mototai. (*)
Pewarta: Akhmad Kusaeni
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2013