Jakarta (ANTARA) - Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho mengimbau masyarakat ikut menjaga persatuan dan kesatuan demi terwujudnya Pemilu 2024 yang aman, dan damai.

“Kami sangat berharap dan mengimbau kepada kita semua untuk bisa menahan diri, bahwa hidup rukun dan saling menyayangi adalah bagian dari ajaran nenek moyang kita Bangsa Indonesia untuk selalu bisa bergotong-royong dalam rangka memecahkan semua masalah yang ada di lingkungan kita,” kata Sandi di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu.

Jenderal polisi bintang dua itu mengatakan penangkapan pelaku pengancaman terhadap calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menjadi pembelajaran kepada masyarakat untuk menahan diri dalam bermedia sosial, dan saling menjaga persatuan dan kesatuan.

“Mudah-mudahan hal ini bisa memberikan jawaban dan mencerahkan kepada kita semua bahwa Pemilu 2024 sudah di depan mata,” katanya.

Untuk itu, lanjut Sandi, seluruh lapisan masyarakat saling menjaga kebersamaan untuk keamanan dan ketertiban serta kedamaian untuk mewujudkan Pemilu sesuai harapan.

“Jadi tidak ada kata lain kalau bukan kebersamaan kita semua untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kedamaian serta pemilu yang diharapkan oleh seluruh komponen bangsa yang jujur dan adil tidak akan mungkin terwujud tanpa kebersamaan,” katanya.

Kapolri, kata Sandi, dalam setiap kesempatan selalu mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan sebagai kunci utama dalam stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Maka dari itu seringkali bapak Kapolri menyampaikan kepada kita semua bahwa persatuan dan kesatuan adalah kunci untuk penyelenggaraan pemilu bisa terlaksana dengan baik, aman dan damai,” ujarnya.

Pengancaman yang dilakukan oleh pemilik akun TikTok @calonistri71600 tidak sesuai dengan norma hidup Bangsa Indonesia yang menjaga kerukunan dan saling mengasihi meski berbeda pandangan, agama dan suku.

“Lebih utama lagi, dengan hidup rukun dan saling mengasihi tadi, itu menjadi potret bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang bijak untuk bisa saling berempati terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi,” kata Sandi.

Pelaku pengancaman terhadap Anies Baswedan berinisial AWK (23) telah ditangkap oleh tim Siber Polda Jawa Timur dan Bareskrim Polri di wilayah Jember pada Sabtu (13/1) pukul 09.30 WIB.

Saat ini kasus tengah didalami oleh tim gabungan Direktorat Siber Bareskrim Polri dan Polda Jawa Timur terkait motif dan asal usul pelaku.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024