Jakarta (ANTARA) - Dewan Pakar Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) mengatakan besaran program bantuan sosial (bansos) plus yang diberikan akan disesuaikan dengan laju inflasi.
 
"Mereka yang rentan miskin, tentunya bansos itu disesuaikan dengan laju inflasi," kata Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN Achmad Nur Hidayat saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
 
Ia mengatakan sesuai dengan fungsi dari bantuan sosial, program bansos plus yang dibawa oleh AMIN digunakan sebagai penyangga (buffer) dalam melawan sulitnya kondisi ekonomi.
 
Sehingga menurutnya, penerapan besaran bansos plus sesuai laju inflasi merupakan komitmen untuk menjaga kesejahteraan masyarakat.
 
"Tidak fair kalau seandainya mereka menerima bansos yang sama padahal inflasinya meninggi. Tentunya dengan uang yang sama, karena inflasinya meninggi mereka akan semakin sulit untuk membeli kebutuhan pokok," ujarnya.
 
Selain itu ia mengatakan untuk memastikan bansos tersebut tersalurkan sesuai sasaran, pihaknya juga akan memperbaiki data penerima bansos agar lebih terintegrasi dan terpadu.
 
"Kita punya persoalan bansos sekarang ini sering tumpang tindih, bahkan dituduhkan sebagian orang adalah yang menerima ini bansos itu kolega atau relawan dari kepala daerah yang menjadi pemenang," ujarnya.
 
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
 
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024