Bukittinggi (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan lontaran material pijar dari Gunung Marapi pada Sabtu, pukul 01.42 WIB masih dalam radius 4,5 kilometer.

"Itu adalah lontaran material pijar yang dikeluarkan bersamaan saat terjadinya erupsi Gunung Marapi," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Marapi PVMBG Kristianto di Bukittinggi, Sabtu.

Ia memastikan lontaran pijar yang berwarna merah tersebut merupakan batuan vulkanik panas yang menyembur ketika terjadi erupsi.

Saat malam hari, katanya, fenomena alam itu akan terlihat lebih jelas jika dibandingkan dengan pada siang hari.

"Kami memastikan lontaran material pijar tersebut hanya di sekitar gunung saja dan tidak sampai ke luar radius 4,5 kilometer," ujarnya.

Baca juga: Gunung Marapi kembali erupsi lontarkan batu api

Ia menjelaskan lontaran material pijar terjadi akibat adanya tekanan yang kuat dari kawah gunung berapi sehingga menyembur ke atas. Dengan kata lain, terjadi peningkatan aktivitas gunung pada pukul 01.42 WIB.

Kendati demikian, Kristianto menyampaikan fenomena lontaran material pijar biasa terjadi pada gunung api aktif. Sejak erupsi Gunung Marapi pada 3 Desember 2023, PVMBG sempat merekam secara visual beberapa kali kejadian yang sama.

Tipe Gunung Marapi yang secara administrasi berada di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam telah berubah dari freatik menjadi magmatik. Artinya, magma sudah berada di sekitar mulut gunung.

"Dengan perubahan tipe freatik ke magmatik ini, material magma fresh itu bisa saja dilontarkan ke permukaan. Jadi tidak tertutup kemungkinan magma keluar dari lubang kawah dan juga tergantung kekuatannya," kata dia.

Baca juga: Jumlah pengungsi erupsi Gunung Marapi di Tanah Datar terus bertambah
Baca juga: PMI Sumbar distribusikan masker ke daerah terdampak erupsi Marapi
Baca juga: BPBD Agam: 126 jiwa berada di zona berbahaya erupsi Marapi

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024