Medan (ANTARA) - Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumatera Utara Zumri Sulthony mengatakan, pihaknya melakukan pendampingan masyarakat dua desa di Kabupaten Karo demi memaksimalkan potensi pariwisata di sana.
"Pendampingan ini minimal tiga bulan," ujar Zumri saat berkunjung ke Kantor Perum LKBN ANTARA Biro Sumatera Utara, Medan, Jumat.
Untuk menjalankan program itu, dia melanjutkan, Disbudparekraf Sumut bekerja sama dengan Politeknik Pariwisata Medan.
Zumri menambahkan, pihak kampus itu nantinya terlibat dalam perancangan program dan mengirimkan mahasiswanya untuk tinggal di desa tersebut.
"Menurut saya, akademisi dari kampus tersebut lebih memahami persoalan pariwisata karena memiliki studi-studi khusus untuk itu," tutur dia.
Zumri menjelaskan, pendampingan di dua desa di Karo tersebut akan dilakukan secara mendetail, bukan hanya diberikan wawasan semata.
Para penduduk desa, dia meneruskan, dibimbing langsung sampai ke aspek teknis.
"Hasilnya adalah warga desa memiliki tata kelola desa wisata yang baik. Target kami bahkan desa itu akan dibuatkan sistem digitalisasinya. Misalnya, kalau belum mempunyai 'website', kami akan membuatkannya sampai bisa memasarkan desa wisata," kata Zumri.
Meski demikian, Disbudparekraf Sumut belum memutuskan dua desa di Karo yang akan mereka dampingi.
Saat ini, Zumri menyebut pihaknya sedang melakukan survei lapangan agar desa yang didampingi sesuai dengan syarat.
"Desa itu mesti bukan desa rintisan karena pengembangan desa kategori itu tugas kabupaten. Untuk dapat didampingi provinsi, desa itu minimal masuk kriteria berkembang meski masih belum mapan. Tahapannya untuk menjadi desa dan mandiri itu panjang," ujar Zumri.
Baca juga: Songsong Aquabike World Championship, eceng gondok di Karo dibersihkan
Baca juga: Letusan Gunung Sinabung tak ganggu pariwisata Karo
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024