Kano, Nigeria (ANTARA News) - Militer Nigeria menyatakan, Senin, pemimpin kelompok militan Boko Haram, Abubakar Shekau, mungkin tewas setelah tertembak dalam bentrokan dengan pasukan pemerintah.

Laporan-laporan intelijen yang diterima militer mengisyaratkan bahwa "Abubakar Shekau, pemimpin `teroris` Boko Haram yang paling diburu dan ditakuti, mungkin telah tewas", kata militer dalam sebuah pernyataan.

"Diyakini bahwa Shekau tewas antara 25 Juli dan 3 Agustus 2013," katanya.

Menurut pernyataan itu, Shekau, yang dinyatakan sebagai teroris global oleh pemerintah AS, tertembak pada 30 Juni selama bentrokan dengan pasukan di sebuah kamp Boko Haram di hutan Sambisa di Nigeria timurlaut.

Ia kemudian dibawa secara sembunyi-sembunyi ke perbatasan memasuki Kamerun untuk memperoleh perawatan, kata pernyataan itu.

Shekau dianggap sebagai pemimpin utama kelompok Boko Haram. Beberapa hari sebelumnya, militer Nigeria menyatakan membunuh orang kedua dalam kelompok tersebut.


"Selama serangan teroris Boko Haram... pada 4 Agustus 2013, pasukan membunuh Momodu Bama," kata juru bicara militer Letnan Kolonel Sagir Musa dalam sebuah pernyataan pada 14 Agustus.

Bama adalah "perwira operasi teroris dan orang kedua di komando setelah Abubakar Shekau", kata pernyataan itu.

Kematian para pemimpin Boko Haram itu diumumkan di tengah ofensif militer besar-besaran yang diluncurkan pada Mei dengan tujuan menumpas kelompok militan tersebut.

Kekerasan Boko Haram diperkirakan telah menewaskan sekitar 3.600 orang sejak 2009, termasuk pembunuhan oleh pasukan keamanan.

Kelompok itu menyatakan berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam di Nigeria utara yang penduduknya mayoritas muslim.

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada 14 Mei, Presiden Goodluck Jonathan memberlakukan keadaan darurat di negara-negara bagian timurlaut, Borno, Yobe dan Adamawa, daerah-daeran dimana kelompok militan Boko Haram melancarkan puluhan serangan.

Presiden untuk pertama kali mengakui bahwa daerah-daerah di negara bagian Borno, pusat konflik Boko Haram, telah "diambil alih" oleh gerilyawan dan kedaulatan Nigeria dirongrong.

Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.

Kano, kota berpenduduk sekitar 10 juta orang di Nigeria utara, merupakan wilayah yang terpukul paling parah dalam kekerasan itu.

Rangkaian pemboman dan penembakan melanda Kano setelah sholat Jumat pada 20 Januari 2012, menewaskan 185 orang, dalam serangan-serangan yang diklaim oleh Boko Haram yang ditujukan pada markas polisi dan kantor-kantor polisi lain, sebuah bangunan kepolisian dan kantor imigrasi.

Serangan-serangan itu merupakan operasi paling mematikan oleh kelompok tersebut dan ditujukan terutama pada kantor polisi.

Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.

Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.

Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.

Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.

Penduduk Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya Kristen.

(M014)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013