Sulis cinta semua yang berbau Indonesia. Sebagai generasi muda ini penting dan perlu karena Sulis merasa identitas Indonesia kini jadi tidak jelas, generasi muda lebih concern dengan budaya luar."

Jakarta (ANTARA News) - Penyanyi Sulis menyayangkan musik melayu yang kalah tenar dari musik lain di tanah air. Padahal, menurut perempuan yang dikenal lewat dendang shalawat itu, musik melayu di Indonesia dulu sangat dihargai hingga menjadi musik di istana.

"Kapan musik melayu jadi musik istana? Zaman Presiden Soekarno, musik melayu diperdengarkan di istana untuk menyambut tamu," kata Sulis dalam jumpa media Jakarta Melayu Festival di Cikini, Jakarta, Senin.

Sebagai bagian dari generasi muda, Sulis merasa wajib mempopulerkan kembali musik melayu sebagai identitas bangsa Indonesia. Keinginannya ditunjang dengan kemampuannya melagukan cengkok melayu yang serupa dengan cengkok saat mendendangkan shalawat.

Menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap musik melayu disebut Sulis sebagai tantangan besar yang harus dijalani.

"Sulis cinta semua yang berbau Indonesia. Sebagai generasi muda ini penting dan perlu karena Sulis merasa identitas Indonesia kini jadi tidak jelas, generasi muda lebih concern dengan budaya luar," tutur gadis kelahiran 23 Januari 1990 itu.

Penyanyi bernama lengkap Sulistyowati itu akan mengisi acara Musik Melayu "SEROJA" pada 30 Agustus mendatang di Birawa Assembly Hall, Bidakara Hotel bersama para musisi melayu lain seperti Iyeth Bustami, Hendri Lamiri (Biola), Butong (Accordion), Hamdan ATT, Emma Lopez, Fuad Balfas, Mustafa Abdullah, Nizar Ali, Fahad Munif, LCatraz Band. (*)


Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013