Kabul (ANTARA News) - Pasukan yang dipimpin NATO mengambilalih komando secara resmi keempat provinsi di Afghanistan selatan dari pasukan koalisi pimpinan AS, Senin dini hari, beberapa jam sebelum upacara pengambilalihan yang direncanakan. Pengambilalihan beberapa bulan setelah persiapan tersebut berlangsung di tengah kekerasan yang meningkat di bekas markabesar Taliban itu, termasuk serangan bunuh diri gaya-Irak. Koalisi pimpinan AS mengumumkan pengambialihan tanggungjawab itu, yang dijadwalkan berlangsung dalam upacara resmi yang rencananya diadakan Senin malam ini di Kandahar di Afghanistan selatan. Pengambiliahna itu mengakhiri operasi anti-Taliban terbesar sejak jatuhnya rezim Islam garis keras pada akhir 2001, lapor DPA. Operasi itu, yang diberi nama sandi "Tikaman Gunung", mengumpulkan lebih dari 10.000 tentara Afghanistan dan koalisi pimpinan AS dalam satu upaya sejak pertengahan-Mei untuk membersihkan gerilyawan di provinsi-provinsi di Afghanistan selatan, dengan korban tewas sekitar 1.000 orang, kebanyakan gerilyawan Taliban. Pada Minggu, sedikitnya 24 orang yang diduga gerilyawan Taliban tewas dan enam yang lain ditangkap dalam pertempuran terakhir antara pasukan koalisi dan gerilyawan Islam di wilayah Afghanistan yang merupakan tempat tidak aman Taliban dan pusat perdagangan obat bius negara itu. Empat orang yang diduga Taliban tewas ketika sedang menanam bom buatan sendiri di tepi jalan Sabtu malam di provinsi Kandahar di Afghanistan selatan, kata seorang jurubicara Gubernur Kandahar Daoud Ahmadi. Ahmadi mengatakan bahwa polisi telah menangkap enam pria yang diduga punya hubungan dengan dua serangan bunuh diri pada 22 Juli di Kandahar, yang mana sedikitnya 12 orang termasuk dua tentara Kanada tewas dan lebih dari 30 orang yang lain terluka. Ia mengatakan bahwa para tersangka itu telah mengakui terlibat dalam serangan tersebut dan sedang menjalani interogasi lebih lanjut. Sementara itu, pasukan Afghanistan dan koalisi menewaskan sedikitnya 20 orang yang diduga gerilyawan Taliban setelah serangan oleh gerilyawan pada tentara Sabtu di provinsi Uruzgan di Afghanistan selatan, kata pasukan koalisi pimpinan AS dalam satu pernyataan. Gerilyawan menyerang tentara koalisi dari sebuah kompleks di Shahidi Hass, 18 Km di baratlaut distrik Char Chineh, kata pernyataan itu. Pada 2003, NATO mengambil komando ISAF (Pasukan Bantuan Keamanan internasional) yang diberi mandat PBB, yang pada awalnya melakukan misi penjagaan perdamaian di sejumlah bagian negara itu, yang relatif aman seperti ibukota Kabul, serta provinsi di bagian barat dan utara Afghanistan. Dengan pengerahan ke selatan itu, lebih dari 8.000 yang sebagian besar tentara Inggris, Kanada dan Belanda berisiko terseret ke dalam pertempuran dengan unsur Taliban, yang telah mengintensifkan serangan mereka pada pasukan Afghanistan dan internasional dalam beberapan bulan belakangan. Tantangan lainnya bagi pasukan NATO akan berupa pengekangan perdagangan opium yang sedang booming di Afghanistan, yang secara luas diperkirakan akan menyediakan uang untuk kegiatan gerilyawan dan menyumbang pada korupsi yang meluas di selatan. Meskipun pengambialihan itu akan menandai misi tempur terkeras dalam 57 tahun sejarah Pakta Pertahanan Atlantik Utara, pemimpin NATO dan negara yang menyumbang tentara berjanji untuk berhasil. Lebih dari 36.000 anggota pasukan internasional, yang terdiri dari sekitar 18.000 tentara ISAF dan sejumlah yang sama tentara pasukan koalisi pimpinan AS, berjuang untuk membantu memulihkan keamanan ke Afghanistan setelah kekacauan selama tiga dasawarsa.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006