Pelatihan yang dilakukan oleh Dinas KPKP masih perlu ditingkatkan lagi

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wahyu Dewanto mengajak warga menggiatkan budi daya tanaman buah di dalam pot (tabulampot) demi menjaga ketahanan pangan di wilayahnya.

"Karena di Jakarta yang sudah sangat terbatas, upaya memanfaatkan tanaman pot mungkin bisa menjadi alternatif,” kata Wahyu di Jakarta, Jumat.

Wahyu menuturkan ketahanan pangan di daerah perkotaan memang menjadi tantangan tersendiri, maka dari itu dia mengajak untuk melakukan metode bercocok tanam seperti itu.

Dengan harapan, ajakan itu mempermudah warga yang tak memiliki lahan agar tetap bisa menghasilkan buah dan sayuran.

Selain itu, Wahyu juga mengusulkan pemberdayaan dengan budidaya ikan dan sayuran melalui metode sistem budi daya ikan dan sayuran (akuaponik).

"Alternatif lain adalah upaya perikanan yang disinergikan dengan tanaman,” tuturnya.

Senada, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin mendukung ketahanan pangan yang dilakukan Pemprov DKI yakni pelatihan pertanian perkotaan (urban farming) kepada masyarakat.

Sejalan dengan itu, dia meminta kuota peserta pelatihan, penyediaan sarana dan prasarana hingga pengenalan teknologi juga perlu ditingkatkan.

“Pelatihan yang dilakukan oleh Dinas KPKP masih perlu ditingkatkan lagi, baik jumlah peserta, penyediaan sarana, dan pengenalan teknologi baru yang digunakan di negara lain,” ujar Suhud.

Dia berharap kesadaran masyarakat terhadap ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan yang mereka miliki juga perlu ditingkatkan.


Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (DKPKP) DKI turut mengajak masyarakat untuk mengembangkan pertanian perkotaan dengan menanam bibit tanaman yang cepat panen, selain mengandalkan pasokan pangan dari luar daerah.

Ada tujuh sasaran ruang untuk urban farming, yaitu rumah susun, lahan kosong, lahan pekarangan, gang perkampungan, sekolah, gedung, serta Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menyebutkan bahwa ketersediaan atau stok pangan dan perkembangan harga di awal tahun 2024 masih aman.

"Perkembangan harga pangan strategis di awal tahun 2024 menunjukkan tren penurunan pada komoditas tertentu," kata Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Sudin KPKP Jakarta Pusat menambah 50 pertanian perkotaan pada 2023
Baca juga: Festival Urban Farming jadi upaya Pemprov DKI hijaukan Jakarta
Baca juga: KPKP Jaksel: Pertanian perkotaan solusi ketahanan pangan saat kemarau

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024