Kanazawa, Jepang (ANTARA) - Otoritas setempat pada Jumat mulai membangun unit perumahan sementara bagi masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan akibat gempa dahsyat yang melanda Jepang tengah pada hari Tahun Baru.
Pemerintah Prefektur Ishikawa sedang membangun 115 rumah sementara di sepanjang empat lokasi di Wajima dan Suzu, dua kota paling terdampak gempa bermagnitudo 7,8 itu, serta berupaya menyelesaikannya dalam sebulan.
Rumah sementara disediakan pemerintah daerah secara gratis bagi masyarakat yang terdampak bencana berdasarkan Undang-Undang Bantuan Bencana, yang memberi mereka tempat tinggal hingga dua tahun atau sampai mereka menemukan tempat tinggal alternatif.
Unit perumahan sementara adalah rumah satu lantai buatan pabrik atau kayu yang dilengkapi dengan toilet, kamar mandi dan dapur, serta rencananya akan tersedia secara bertingkat lantai untuk para lajang atau mereka yang sudah berkeluarga.
Pemerintah daerah juga berencana pada Senin untuk memulai pembangunan sebanyak 60 rumah sementara di Kota Noto dan Anamizu.
Sementara itu, akibat kerusakan parah di jalanan di wilayah terdampak, sekitar 2.500 jiwa masih terisolasi di prefektur yang terletak di kawasan pesisir Laut Jepang itu. Sedangkan jumlah korban jiwa akibat bencana ini mencapai 215 orang pada Jumat pagi.
Dari 215 korban jiwa, 10 orang diyakini tidak meninggal akibat dampak langsung gempa melainkan karena masalah kesehatan, dalam beberapa kasus berkaitan dengan stres saat dievakuasi, menurut pemerintah prefektur.
Diketahui masih ada 37 orang yang hilang, sementara jumlah pengungsi mencapai 24.038 jiwa pada Kamis.
Beberapa kota mulai menerima pengajuan dari masyarakat yang berharap mendapatkan tempat bernaung di perumahan sewa swasta yang sudah ada, yang biaya sewanya ditanggung oleh pemerintah daerah.
Baca juga: Jepang tingkatkan subsidi untuk bantu komunitas yang terdampak gempa
Baca juga: Gempa Ishikawa: Akses masih sulit dan listrik padam
Sumber: Kyodo-OANA
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024