TransJakarta bisa memiliki sumber pendapatan baru melalui hak penamaan (naming rights) halte
Jakarta (ANTARA) - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) melakukan perubahan nama beberapa halte yang bertujuan untuk menetralisasi nama tersebut.

"Jadi penyesuaian nama halte bagian dari netralisasi nama halte-halte TransJakarta. Kan sebelumnya ada nama halte yang bersifat komersial. Jadi sekarang dinetralkan," kata Kepala Departemen Humas dan CSR TransJakarta Wibowo saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Berikut daftar perubahan nama-nama halte TransJakarta:

Koridor 1:

- Karet Sudirman menjadi Karet

- Dukuh Atas 1 menjadi Dukuh Atas

- Bank Indonesia menjadi Kebon Sirih

- Monas menjadi Monumen Nasional

- Olimo menjadi Taman Sari

- Kali Besar Barat menjadi Kali Besar

- Museum Fatahillah menjadi Museum Sejarah Jakarta

Koridor 2:

- Pulogadung 1 menjadi Pulo Gadung

- ASMI menjadi Perintis Kemerdekaan

- Cempaka Timur menjadi Cempaka Mas

- RS Islam menjadi Sumur Batu

- Cempaka Tengah menjadi Cempaka Baru

- Ps. Cempaka Putih menjadi Pasar Cempaka Putih

- Senen menjadi Pasar Senen

- Atrium menjadi Senen Raya

- Deplu menjadi Pejambon

- Gambir 1 menjadi Gambir

- Monas menjadi Monumen Nasional

Koridor 3:

- Dispenda Samsat Barat menjadi Pulo Nangka

- Indosiar menjadi Damai

- Grogol 1 menjadi Grogol

- RS Sumber Waras menjadi Roxy

- Monas menjadi Monumen Nasional

Koridor 4:

- Pulogadung 2 menjadi Pulo Gadung

- Ps. Pulogadung menjadi Pasar Pulo Gadung

- Tu Gas menjadi Pemuda Merdeka

- Sunan Giri menjadi Kayu Jati

- UNJ menjadi Rawamangun

- Pramuka BPKP menjadi Simpang Pramuka

- Pramuka LIA menjadi Pramuka Sari

- Matraman 2 menjadi Flyover Pramuka

- Dukuh Atas 2 menjadi Galunggung

Koridor 5:

- Gunung Sahari Mangga Dua menjadi Gunung Sahari

- Budi Utomo menjadi Lapangan Banteng

- Salemba UI menjadi Salemba

- Salemba Carolus menjadi Paseban

- Matraman 1 menjadi Matraman

- Slamet Riyadi menjadi Kesatrian

- Pasar Jatinegara menjadi Bali Mester

- Jatinegara RS Premier menjadi Jatinegara

Koridor 6:

- Departemen Pertanian menjadi Simpang Ragunan

- SMKN 57 menjadi Jati Barat

- Imigrasi menjadi Warung Buncit

- Kuningan Timur menjadi Underpass Kuningan

- Departemen Kesehatan menjadi Kuningan

- GOR Soemantri menjadi Rasuna Said

- Setiabudi Utara menjadi Setiabudi

- Latuharhary menajdi Flyover Kuningan

- Dukuh Atas 2 menjadi Galunggung

Bowo berharap dengan perubahan nama halte menjadi lebih netral maka TransJakarta bisa memiliki sumber pendapatan baru melalui hak penamaan (naming rights) halte.

Baca juga: Sekda DKI tegaskan stiker Heru di halte merupakan imbauan pemilu damai
Baca juga: Legislator duga ada kampanye dini terkait stiker Heru di halte
Baca juga: Dishub DKI: Stiker Heru di halte ajakan untuk menciptakan pemilu damai

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024