Periset Konversi dan Konservasi Energi BRIN Agus Kismanto mengatakan perkebunan kelapa sawit adalah sumber biomassa yang melimpah mulai dari pelepah, tandan kosong, hingga batang-batang sawit sisa replanting.
"Tandan kosong bisa 59 juta ton per tahun, jika diolah menjadi karbon hitam dapat menghasilkan sekitar 3 juta ton karbon hitam," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Agus menuturkan bahwa riset teknologi produksi karbon hitam dari biomassa kelapa sawit merupakan hal yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan ekspor Indonesia.
Baca juga: Waspada, BRIN ungkap banyak sesar besar mengapit Sumedang
Baca juga: BRIN: Fotokatalis miliki peran krusial atasi limbah
Baca juga: Masyarakat pesisir paling rentan terdampak perubahan iklim
Menurut Agus, karbon hitam biomassa merupakan pasar baru dari pemanfaatan kelapa sawit mengingat selama ini karbon hitam hanya berasal dari bahan bakar fosil.
"Tren ini akan cerah karena mendukung target pencapaian emisi nol bersih yang merupakan prioritas saat ini," ucapnya.
BRIN mengusulkan teknik produksi dengan melakukan proses gasifikasi tandan kosong pada temperatur yang rendah, sehingga terbentuk syngas dan minyak pirolisis atau tar.
Kemudian syngas dijadikan bahan bakar pada proses produksi, sedangkan minyak pirolisis dijadikan bahan baku.
“Produksi karbon hitam dari minyak pirolisis sangat bagus mengingat mutu sifat fisika minyak pirolisis yang sudah mendekati minyak berat,” kata Agus.
Pada riset tahun pertama telah menghasilkan kualitas karbon hitam yang dapat dipakai sebagai bahan baku sebagian pabrik ban (N770).
Baca juga: Periset BRIN prediksi musim hujan segera berakhir
Baca juga: BRIN garap dua proyek nuklir di 2024
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024