Dalam konferensi pers di Balai Sidang Jakarta (JCC), Senin, Soewarto menyebut Didi Kempot "the most popular singer in Suriname" karena berkali-kali memenangi anugerah musik nasional di Suriname.
"Dia (Didi Kempot) tahu selera musik di Suriname dan tidak hanya bernyanyi dalam Bahasa Indonesia, dia juga menyanyi dalam bahasa nasional Suriname (Belanda)," kata dia.
Menurut Soewarto, Didi pertama kali dikenal di Suriname pada 1980 dan albumnya saat itu langsung mendapat anugerah album terbaik.
"Dan hingga kini, dia masih populer di industri musik Suriname. Bukan hanya di komunitas Jawa yang ada di sana, tapi orang-orang Suriname memang menggemari musik keroncong dan campur sari," kata dia.
Selain Didi Kempot, penyanyi senior Waljinah juga terkenal di Suriname dan dianugerahi penghargaan Life Achievement atas kontribusi dan konsistensinya di aliran musik keroncong dalam anugerah musik Suriname 2012 lalu.
"Dia tidak bisa hadir saat itu, jadi saya datang langsung ke Solo untuk menyerahkan penghargaan Life Achievement kepada Ibu Waljinah," kata Soewarto.
Komunitas Jawa di Suriname mencapai 15 persen dari total populasi di negeri ini setelah etnik India, Kreol (Afrika) dan Marun (Afrika).
Soewarto Moestadja adalah generasi ketiga yang lahir dari Suriname dari ayah dan kakek asal Kalirancang, Kebumen, Jawa Tengah.
Soewarto hadir di JCC untuk menjadi pembicara dalam Kongres Diaspora Indonesia (KDI) II di sesi "Jejak Langkah Indonesia dalam Komunitas Dunia".
KDI II yang berlangsung pada 19-20 Agustus 2013 di JCC diikuti 3.880 diaspora Indonesia dari 55 cabang IDN di 26 negara di seluruh dunia.
Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013