Hal itu dilakukan dengan menyalurkan dana Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) melalui "Gerakan Cukup 2 Telur untuk Turunkan Stunting" atau C2TTS di Kabupaten Lumajang.
Baca juga: IHO Jatim bantu penanganan stunting di Kabupaten Jember
Hal tersebut, menurut dia, menjadi komitmen SGN dalam melaksanakan operasional perusahaan yang berkelanjutan sesuai dengan prinsip SEG.
"Program C2TTS sebagai upaya bersama kami perangi stunting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," katanya.
Sementara itu, Manajer Keuangan PG Djatiroto Apit Eko Prihantono menambahkan bahwa pihaknya dan beberapa perusahaan yang tergabung dalam forum CSR Kabupaten Lumajang bersinergi dengan Pemkab Lumajang untuk mendukung program C2TTS.
Baca juga: Trenggalek giatkan pemberian makanan tambahan untuk tekan stunting
Plt Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Lumajang dr Rosyidah menyebutkan pravelensi stunting di Lumajang sebesar 23,8 persen. Angka tersebut masih di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur sebesar 19,2 persen dan angka nasional 21,6 persen.
Rosyidah menjelaskan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis yakni terhambatnya perkembangan fisik, otak, dan organ lainnya terutama pada seribu hari pertama kehidupan.
Baca juga: Disnakkan Magetan tingkatkan konsumsi ikan cegah stunting
"Penanganan stunting membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Kami berterima kasih atas partisipasi SGN PG Djatiroto,ikut andil dalam mensejahterakan masyarakat," ucapnya.
Pewarta: Indra Setiawan/Naufal
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024