"Kita tidak pernah bicara mundur. Ada optismisme," kata Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Kemedag Iman Pambagyo disela mengikuti ASEAN Economic Ministers Meeting (AEMM) ke-45 di Bandar Seri Begawan, Senin.
Saat ini di dalam negeri, beberapa pihak juga meragukan kemampuan daya saing nasional jika kesepakatan, yang memungkinan perdagangan barang dan jasa serta investasi antarnegara ASEAN tanpa hambatan, diberlakukan.
Iman mengakui ada permasalahan yang cukup berat dan signifikan yang perlu diselesaikan oleh negara anggota ASEAN, antara lain menyangkut ketentuan yang perlu diratifikasi oleh masing-masin anggota.
Dengan ratifikasi maka komitmen regional menjadi komitmen nasional juga. Hal itu, katanya, bukan hal yang mudah dan cepat diselesaikan.
Hal lainnya yang perlu diselesaikan adalah masalah infrastruktur, baik perangkat lunak maupun keras.
Oleh karena itu, katanya, Dewan MEA sudah menyampaikan hal-hal penting yang harus dilakukan oleh negara anggota ASEAN agar MEA dapat berjalan sesuai tenggat.
Dengan upaya tersebut dan komitmen dari semua negara maka MEA akan dapat dilaksanakan tepat waktu.
AEMM yang berlangsung hingga 21 Agustus, juga dihadiri Mendag Gita Wirjawan.
"Proges atas implementasi Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN akan menjadi salah satu agenda penting yang dibahas pada pertemuan dalam rangka mewujudkan MEA 2015," kata Mendag Gita Wirjawan.
Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013