Saya ingin musik mewakili musik tradisional timur laut Inggris...Jakarta (ANTARA News) - Gordon Sumner alias Sting teringat masa kecilnya di dekat galangan kapal di timur laut Inggris.
"Kapal besar di ujung jalan, menjulang di antara perumahan, menghalangi matahari," kata Sting, seperti yang dikutip dari Rolling Stone, Minggu (18/8).
"Saya dibesarkan di daerah industri, yang menjadi landasan mimpi saya, mimpi buruk juga. Saya lihat kapal-kapal yang diluncurkan, ada hal yang menakutkan dan menghantui. Itu tidak pernah meninggalkanmu," katanya.
Kenangan masa kecil Sting itu mengilhaminya membuat "The Last Ship", tentang galangan kapal di Inggris tahun 1980-an. "The Last Ship" juga menjadi judul pertunjukan di Broadway musim gugur tahun depan.
Album yang juga diberi judul "The Last Ship" rencananya akan keluar pada 24 September. "Album itu mewakili materi kasar yang diukir oleh pertunjukan. Semoga album berdiri sendiri tanpa narasi yang mengikat cerita," kata Sting.
Album itu mengakhiri apa yang disebut Sting "a long fallow period", jeda panjang, yang dimulai sejak reuni The Police tahun 2008 dan album natal "If On a Winter's Night".
"Saya rasa album itu tidak akan ada tanpa dorongan untuk membuat sesuatu untuk teater," katanya.
Penggemar yang menantikan pop dari Sting mungkin akan terkejut. Album itu akan memuat Brian Johnson dari AC/DC dan aktor-penyanyi Inggris Jimmy Nail.
"Saya ingin musik mewakili musik tradisional timur laut Inggris, tempat saya tumbuh, selain untuk menghormati tradisi musik teater juga - Rodgers and Hammerstein, Learner dan Loewe, Brecht dan Weill."
Mulai 25 September, Sting akan menampilkan materi itu selama 10 hari di Public Theater, New York. Versi Broadway, yang akan menampilkan tiga-perempat album, akan disutradarai oleh Joe Mantelo.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013