Sidoarjo (ANTARA News) - Meskipun sudah dilakukan berbagai upaya teknis untuk menutup titik semburan lumpur, namun luapan lumpur panas Lapindo Brantas Inc. dari sumur Banjar Panji (BPJ) 1 di Desa Reno Kenongo, Porong Sidoarjo terus meningkat. Wartawan ANTARA News di lapangan, Senin, melaporkan bahwa kepulan asap putih tebal yang membubung ke atas dari pusat semburan, dan aliran lumpur yang mengarah ke selatan tol tampak makin deras. Diperkirakan tinggi semburan lumpur mencapai 10 meter dengan volume 50 ribu meter kubik per hari. Akibatnya, tanggul-tanggul yang dibuat tidak sanggup lagi menahan luapan lumpur yang mulai merembes di beberapa tempat. Bahkan, arah aliran luapan lumpur itu, kini selalu berubah. Kadang mengalir deras ke arah utara tol (Pond A, B, C), dan terkadang berbalik arah menuju selatan tol (Pond 2, 3, 4). Aliran deras lumpur ini lebih pekat (kental) dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Hal itulah yang juga menyebabkan beberapa unit excapond (excavator pengaduk lumpur yang ada di pond) kesulitan untuk mengaduk lumpur dan mengalirkannya menuju ke kolam penampungan (pond). Salah seorang petugas pengaduk lumpur di area relief well, Jalan Raya Jatirejo Desa Renokenongo (Jalan Marsinah), Hasan, mengatakan sangat kesulitan mengaduk lumpur yang sangat pekat itu untuk mengalirkan menuju pond-pond. "Semburan lumpur meninggi sudah tiga hari ini, yaitu sejak Sabtu (29/7) lalu. Lumpurnya lebih pekat dan deras. Kalau mau tahu semburan lumpur yang tinggi, pada pukul 24.00-05.00 WIB," kata pegawai PT Wika ini yang sehari-harinya bertugas mengaduk-aduk lumpur. Akibat lumpur yang makin mengganas ini, berbagai tempat mengalami rembesan dan terancam meluber melalui tanggul. Ini bisa dilihat di sekitar Jalan Mawar III (sekitar fly over Siring) atau depan PT De Brima (pabrik sabun) Desa Kedungbendo, sekitar km 38 jalur tol Gempol-Surabaya (Bandung), dan sekitar area relief well (Jalan Marsinah, Desa Renokenongo). Anggota Koramil Porong yang bertugas memantau aliran lumpur di area relief well, Serka Djianto, mengatakan derasnya aliran lumpur ini telah menenggelamkan akses jalan dari urukan sirtu yang ada di kantor Pertamina EP Jawa Bagian Barat. "Padahal, kemarin (Minggu,red) di kantor Pertamina itu masih terlihat proses evakuasi barang yang masih bisa diselamatkan. Pada hari ini sekitar pukul 14.30 WIB, jalan itu sudah jebol oleh derasnya lumpur," katanya. Sementara itu, jalur tol Gempol-Surabaya sekitar km 37-38 sedang dilakukan peninggian tanggul. Akibatnya, lalu-lintas kendaraan yang melalui jalur tersebut harus memperlambat laju kecepatan dan melewati satu lajur saja. Selain itu, di Desa Siring dan area relief well, juga dilakukan pemadatan dan peninggian tanggul.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006