Cilacap (ANTARA News) - Puluhan personel TNI/Polri disiagakan di Terminal Bahan Bakar Minyak Pertamina Depot Maos, Cilacap, Jawa Tengah untuk mengantisipasi kemungkinan aksi mogok para awak mobil tangki (AMT).
"Kami mendapat bantuan pengamanan dari TNI sebanyak 48 orang dan Polri sebanyak 28 orang," kata Kepala Terminal BBM Pertamina Depot Maos, Bambang B, di Cilacap, Senin.
Ia menjelaskan personel TNI/Polri itu sudah dilatih untuk mengemudikan mobil tangki BBM jika terjadi aksi mogok yang dilakukan oleh AMT.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan 16 pasang AMT (sopir dan kernet, red.) cadangan yang siap dipanggil untuk mengoperasikan mobil tangki BBM.
Ia mengatakan bahwa jumlah armada tangki BBM reguler di Terminal BBM Pertamina Depot Maos sebanyak 49 unit yang melayani 130 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di tujuh kabupaten/kota.
"Petugas SPBU juga siap dipanggil guna mengawal pengiriman BBM, sehingga sopir cadangan maupun personel TNI/Polri tidak kesulitan mencari lokasi SPBU," katanya.
Pihaknya juga berusaha mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan pengiriman BBM ke SPBU.
Bambang mengatakan bahwa ancaman mogok kerja itu sudah dua kali diembuskan oleh Paguyuban AMT se-Jawa, yakni pada 1 Agustus dan 19 Agustus 2013.
Menurut dia, beberapa tuntutan Paguyuban AMT di antaranya sistem penggajian dikembalikan sesuai yang diatur dalam Surat Keputusan General Manager serta Ketua Paguyuban AMT se-Jawa Suharisman dipekerjakan kembali di Depot Cikampek.
"Padahal dalam sistem penggajian yang sekarang berlaku, mereka diuntungkan karena dibayarkan berdasarkan ritasi atau jumlah pengoperasian armada, sehingga yang rajin akan mendapat gaji besar, sedangkan yang malas hanya mendapat sedikit. Sementara penggajian berdasarkan SK GM bersifat flat, sehingga antara yang rajin dengan yang malas tidak terlihat perbedaannya," kata dia.
Selain itu, kata dia, Pertamina melalui PT Patra Niaga selaku anak perusahaan yang mengelola armada tangki BBM tetap bertindak tegas terhadap AMT yang tidak disiplin, yakni menghentikan armadanya sembarang tempat.
"Kami juga telah skorsing dua AMT, sopir dan kernet, karena berhenti sembarang tempat. Yang bersangkutan telah mengakui perbuatannya," kata dia.
Komandan Detasemen Perbekalan dan Angkutan (Denbekang) Purwokerto Letnan Kolonel (CBA) Purwanto mengatakan bahwa pihaknya menerjunkan 48 personel guna mengantisipasi aksi mogok yang dilakukan AMT di Terminal BBM Pertamina Depot Maos.
"Kami sudah siaga di Purwokerto sejak tadi malam (18/8) dan tiba di sini pukul 04.30 WIB, karena kami mendapat informasi jika operasional pengisian BBM dimulai pukul 05.00 WIB, sehingga kami harus datang lebih awal," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013