Memang sudah terjadi dua tragedi hingga menewaskan balita. Namun yang di kecamatan Sungai Apit bisa dibilang karena kelalaian orang tua
Siak, Riau, (ANTARA) - Dua anak bawah lima tahun (balita) yang terseret arus sungai maupun parit karena tingginya intensitas hujan yang menyebabkan banjir selama dua pekan terakhir di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, dilaporkan meninggal dunia.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak, Muhamad Rasyid di Siak, Kamis, membenarkan hal tersebut. Peristiwa naas yang merenggut nyawa dua balita itu terjadi di Kecamatan Kotogasib dan Sungai Apit.

Baca juga: Kementerian Sosial ganti paket bantuan kadaluwarsa korban banjir

"Memang sudah terjadi dua tragedi hingga menewaskan balita. Namun yang di kecamatan Sungai Apit bisa dibilang karena kelalaian orang tua," katanya.

Kasus pertama, kata dia, terjadi pada 2 Januari 2024, di Kampung Sengkemang, Kecamatan Koto Gasib. Seorang balita berusia 4,5 tahun ditemukan meninggal setelah terseret arus saat berenang di parit hingga masuk ke gorong-gorong.

Kemudia, peristiwa kedua terjadi pada Selasa (9/1) lalu di Kampung Teluk Masjid, Kecamatan Sungai Apit. Balita umur dua tahun menjadi korban jatuh ke parit dekat rumahnya.

Saat itu ibu korban sedang melakukan kegiatan rutinitas dalam mengurus rumah tangga di rumahnya. Ibu itu tidak melihat anaknya di dalam rumah dan segera mencari di seputaran halaman yang juga terdapat jembatan dan parit dengan kedalaman 1,5 meter dan lebar 3 meter.

Baca juga: Gubernur Riau bantu 15 ton beras untuk korban banjir Kampar

Setelah mendekati jembatan, ibu korban melihat dan menemukan sendal milik anaknya berada di atas jembatan. Kemudian ibu korban meminta pertolongan kepada warga sekitar karena diduga anaknya telah jatuh ke dalam parit di bawah jembatan dengan debit air yang tinggi akibat hujan yang deras.

Melihat kejadian tersebut warga sekitar dengan bersama sama langsung melakukan pencarian terhadap korban. Selama satu jam pencarian korban berhasil ditemukan di dalam parit berjarak lebih kurang 500 meter dari parit di depan rumah korban menuju aliran Sungai Siak di Teluk Mesjid.

Saat ditemukan kondisi masih terdapat denyut nadi dan segera di bawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat Sungai Apit. Setelah dilakukan pemeriksaan dan penanganan, akhirnya oleh tim medis korban tidak terselamatkan lagi dan dinyatakan meninggal dunia.


Baca juga: Polisi siapkan makanan bagi korban banjir di Kerinci dan Sungai Penuh

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024