Memang ada yang belum di evakuasi ke Maumere, tetapi semua sudah berada di titik aman di wilayah Uwa

Kupang (ANTARA News) - Ratusan warga Pulau Palue yang berasal dari zona merah Gunung Rokatenda, belum dievakuasi ke Maumere, ibukota Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, pascaletusan pada Sabtu (10/8) yang menewaskan empat orang dan satu anak hilang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT Tini Tadeus, Minggu, Minggu mengakui lebih dari 600 jiwa warga Palue belum dievakuasi karena keterbatasan armada angkut.

"Di Pulau Palue masih ada sekitar 9.000 jiwa, tetapi prioritas yang harus dievakuasi sekitar 600 jiwa lebih. Mereka berasal dari desa-desa yang berada di zona merah yang ditetapkan Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana," katanya.

Dia mengatakan, upaya evakuasi tetap dilakukan dan saat ini TNI Angkatan Laut telah mengerahkan kapal ke Maumere untuk membantu evakuasi.

Menurut dia, berdasarkan laporan terakhir, tiga desa yang berada di zona merah Gunung Rokatenda sudah dikosongkan. Semua warga di tiga desa itu sudah dievakuasi ke titik aman.

Tiga desa yang ditetapkan sebagai zona merah sejak gunung itu mulai beraktifitas pada 2012 lalu itu adalah Kampung Koa, Desa Rokirole, Nitunglea, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka.

"Semua warga di zona merah sudah dievakuasi ke titik aman. Memang ada yang belum di evakuasi ke Maumere, tetapi semua sudah berada di titik aman di wilayah Uwa, Desa Reruwerere, untuk menunggu evakuasi," katanya.

Ia mengatakan proses evakuasi menggunakan enam kapal motor. Pemerintah dibantu TNI dan Polri serta Tim SAR dalam melakukan evakuasi.

Proses evakuasi, ujarnya, memang berlangsung cukup lama karena untuk menjangkau Pulau Palue membutuhkan waktu sekitar tujuh sampai depan jam pelayaran, tergantung gelombang di perairan.

"Mudah-mudahan dengan kehadiran kapal TNI Angkatan Laut ini dapat mempercepat proses evakuasi para korban," katanya.


Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013