Boko Haram, yang ingin memberlakukan hukum Islam di Nigeria utara, dan kelompok-kelompok Islam lainnya telah menjadi ancaman terbesar bagi stabilitas di negara pengekspor minyak terbesar Afrika itu, demikian laporan Reuters.
Diduga anggota Boko Haram menewaskan 11 orang dalam serangan di kota Damboa di Negara Bagian Borno, Kamis, menembak tentara, membakar toko-toko dan membunuh warga sipil, kata seorang sumber militer, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena ia tidak berwenang untuk memberikan pernyataan resmi.
"Lebih banyak tentara telah dikirim ke daerah tersebut untuk menghadapi para pemberontak. Mereka menyelinap pergi menuju semak-semak yang mengarah ke bagian Yobe dan Gombe Serikat," kata sumber itu.
Sekitar 50 pria bersenjata dalam mobil dan sepeda motor menyerbu pedesaan di kota itu, memaksa ratusan warga mengungsi untuk bersembunyi di sekitar wilayah peternakan, kata penduduk setempat.
Di negara bagian Gombe, polisi menewaskan tujuh anggota Boko Haram dalam pertarungan senjata dua jam pada dini hari Jumat, kata Juru Bicara Kepolisian Gombe Fwaje Atajiri kepada wartawan.
Presiden Goodluck Jonathan mengumumkan keadaan darurat pada pertengahan Mei dan melancarkan serangan terhadap kelompok di benteng pertahanannya di Borno, Yobe dan negara bagian Adamawa di timur laut.
Pemberontakan awalnya melemah tetapi tetap aktif dan telah ada peningkatan kekerasan dalam sebulan terakhir.
Sasaran-sasaran utama Boko Haram adalah pasukan keamanan atau pejabat pemerintah.
Pihaknya juga telah melakukan beberapa serangan terhadap jemaah Muslim dan Kristen, serta sekolah-sekolah dan pasar.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013