Jakarta (ANTARA) - Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, memperkenalkan program KTP Sakti kepada warga Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, saat menyapa jajaran pengurus partai politik pengusung hingga sukarelawan pasangan calon presiden dam wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Kamis, Atikoh menemukan, berdasarkan temuan dan pengamatannya, di setiap daerah relatif memiliki permasalahan yang sama. Yakni dari mulai masalah Bantuan Sosial yang tak tepat sasaran hingga kesulitan mendapatkan pendidikan, dan akses kesehatan.
Atikoh pun lantas membeberkan program unggulan pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud yang ditawarkan di Pilpres 2024. Ia menjelaskan, pertama soal KTP Sakti, dimana semua bantuan negara bisa diakses hanya dengan satu KTP.
"Jadi permasalahannya hampir sama, bansos ya bu ya, terus apalagi petani sulit akses pupuk bersubsidi. Jadi harapannya, dengan KTP Sakti, yang masuk data yang riil, bantuan untuk yang benar-benar membutuhkan," ujar dia.
Baca juga: Pascadebat, Ganjar dapat pelukan hangat dari anak dan istri
Baca juga: Siti Atikoh disambut ibu-ibu saat safari politik di Lampung Selatan
Atikoh menyampaikan, jika OKI bukan daerah yang asing baginya. Sebab dirinya memiliki adik ipar yang berasal dari sana. Ia pun mengaku terkesan dengan penyambutan yang diterimanya.
"Relawannya banyak dari bapak-bapak, ibu-ibu, dan anak muda. Ini tentu memberikan motivasi luar biasa bagi kita semua. Saya ke Lampung sejak dua hari lalu, dan nanti ke Palembang. Tentu bahagia ketemu dengan dulur-dulur (saudara, red), silaturahmi, menjalin persahabatan dan kekeluargaan," tuturnya.
Atikoh juga mengatakan kehadirannya untuk menyerap aspirasi warga lingkungan tersebut.
Lalu ia mengenalkan pogram pendidikan, dengan SMK gratis, model boarding school dan setelah tamat langsung bekerja, diperuntukkan bagi keluarga miskin. Atikoh juga menyebutkan soal program satu keluarga miskin satu sarjana.
Baca juga: Atikoh Ganjar blusukan di Pasar Ngemplak Tulungagung
"Anak-anak kita, cucu kita, perlu pendidikan berkualitas. Bagi saya dan mas Ganjar, SMK nanti untuk masyarakat miskin. Harapannya boarding school gratis. Kenapa boarding school? Nanti orang tua tidak akan lagi memikirkan biaya, sehingga lulus langsung kerja. Kemudian yang berasal dari keluarga tidak mampu tapi prestasinya bagus, ini bisa difasilitasi menjadi sarjana. Nanti sarjananya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut, Atikoh juga menyampaikan pentingnya soal program Satu Desa Satu Faskes Satu Nakes dan Satu Ambulans. Dengan program tersebut, harapannya agar masyarakat tak lagi kesulitan mengakses pelayanan kesehatan.
"Jangan sampai orang-orang dapat pelayanan kesehatan kesulitan, apalagi yang kondisinya jauh dari fasilitas (kota besar). Kalau dibiarkan, angka kematian bisa meningkat," ujar dia.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024