"Dulu, (saya) bicaranya terlalu formal karena saya orang hukum. Orang hukum tuh biasanya, meskipun harus tersenyum, tertawa, harus disembunyikan. Hakim itu, meskipun kadang kala ketawa, ditahan; kalau marah juga ditahan," kata Mahfud usai mengunjungi Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu malam (10/1).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu menambahkan dirinya sempat dikritik terkait gaya komunikasi politik itu.
"Sehingga. wajahnya tetap datar. Itu saya dikritik. Bapak kok datar-datar aja, gitu," kata pasangan calon presiden Ganjar Pranowo tersebut.
Baca juga: Arsjad Rasjid: Debat ketiga bawa tren positif untuk Ganjar-Mahfud
Oleh karena itu, Mahfud mengatakan semua media komunikasi masyarakat saat ini menjadi pilihan dirinya untuk menyapa pemilih, terutama setelah menjadi cawapres.
"Sekarang saya mulai menyesuaikan diri. Saya bukan lagi hakim, tetapi harus bicara dengan masyarakat. Maka, acara seperti ini (Tabrak, Prof!), ya, kami adakan untuk bicara-bicara melalui apa yang sekarang ngetren, lewat TikTok, lewat YouTube, lewat macam-macamlah pokoknya, yang menjadi kecenderungan masyarakat. Arus besar masyarakat dalam berkomunikasi harus diikuti," ujar Mahfud.
Dalam upaya kampanye melalui media sosial, Mahfud mulai melakukan siaran langsung di platform TikTok pada pergantian malam Tahun Baru 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Mahfud kunjungi Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Surabaya
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024