Cianjur (ANTARA News) - Tiga orang meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka setelah bus yang mereka tumpangi mengalami tabrakan beruntun di Jalur Puncak-Cipanas, Cianjur, Sabtu.
Diduga akibat rem blong, supir bus bernopol B 7278 IG dengan tujuan Kebun Raya Cibodas tidak dapat menguasai laju kendaraan sehingga busa menghantam lima sepeda motor, dua minibus, satu kendaraan dan satu truk bermuatan pasir, yang berada jalur yang sama.
Akibatnya, dua orang penumpang sepeda motor Rosmiati (47) warga Kabupaten Bogor dan Nurul (20) warga Kota Depok, meningal dunia di tempat kejadian, sedangkan seorang anak laki-laki berusia 8 tahun, Fahmi, penumpang salah satu minibus pariwisata meninggal dalam perjalanan ke RSUD Cimacan.
Sedangkan 13 orang penumpang bus pariwisata itu dilarikan ke RSUD Cimacan karena mengalami luka serius akibat terbentur. Puluhan lainnya ditampung di rumah warga, tidak jauh dari lokasi kejadian.
Sejumlah penumpang mengaku tidak tahu persis kejadian tersebut.
"Saat bus memasuki turunan tajam di kawasan Ciloto ini, supir tiba-tiba berteriak semua penumpang yang ada di kursi depan dan tengah untuk mundur kebelakang, kami tidak tahu ada apa sebenarnya," Abdul Manan, seorang penumpang bus.
Dia dan puluhan penumpang lainnya, baru menyadari ketika bus berhenti setelah menghantam tembok rumah warga di bagian bawah jalan. Sebelumnya penumpang sempat mendengar beberapa kali suara dentuman.
"Kami baru tahu bus yang kami tumpangi menghantam sejumlah penguna motor, minibus dan mobil pribadi setelah berhasil dievakuasi petugas keluar dari dalam bus yang terjerembab ke dalam rumah warga," ucapnya.
Puluhan korban dari dalam bus berhasil dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Cimacan, sementara Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti mengungkapkan tabrakan beruntun akibat rem blong tersebut, bermula ketika supir bus tidak dapat menguasai laju kendaraanya.
"Saat memasuki jalanan menurun dan menikung di Kampung Ciloto ini, diduga rem bus tidak berfungsi dengan baik sehingga bus menghantam lima pengendara sepeda motor, dua minibus, satu mobil pribadi dan truk bermuatan pasir yang ada di depannya," kata Dedy.
Bus akhirnya berhenti setelah menghantam tembok rumah warga, beberapa meter di bawah badan jalan.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013