Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membantah perkataan banyak orang yang mengatakan dirinya adalah "orang" Dana Moneter Internasional (IMF) karena kedekatannya dengan lembaga internasional itu. "Saya harus bertempur membela 12 negara, mulai Indonesia termasuk Nepal yang lebih miskin dari Indonesia, langsung di sarang kapitalis," kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin. Dia menjelaskan dirinya tidak berkeinginan menjadi populer dengan menjadi perwakilan IMF, tapi keberadaan dirinya adalah untuk menyuarakan kepentingan negara berkembang. Dia kemudian menjelaskan tentang tekanan yang diberikan untuk memperbaiki seluruh standar dalam praktek kegiatan ekonomi seperti standar pengelolaan perbankan, standar asuransi, standar akutansi, dan standar audit. "Mereka butuh suara," jelasnya. Menkeu mengatakan, rakyat Indonesia harus bersatu dalam menghadapi dunia internasional karena sungguh banyak yang harus dihadapi dalam menciptakan kemandirian bangsa. Dalam kesempatan itu, Menkeu juga mendesak berbagai pihak agar jangan hanya berpidato atau beretorika belaka ketika menghadapi orang asing, seperti IMF. "Jangan pakai pidato kosong, tapi bekerja. Kalau ingin tidak mau didikte oleh bule-bule itu, maka bekerja keras. Jangan pakai retorika dengan ngomel-ngomel terus," katanya. Bahkan, tambahnya, kalau memang sudah bekerja keras, seharusnya kita bisa mengacuhkan semua masukan dari pihak luar. "Kalau anda dalam posisi saya (sebagai Menkeu), dan berkata`you can do this`, `I can tell you I give you` seluruh gaji setahun kalau kamu tahan jadi menteri sebulan saja," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006